Berita Nasional

Cium Aroma Tak Sedap di RS TNI, Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Sosok Ini Telusuri Sampai Tuntas

Setelah mengemban tugas selaku Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa kini sibuk melakukan bersih-bersih. Salah satunya adahal tindakan ini. Apa sih?

Editor: Frans Krowin
Dispenal
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintakan perwira marinir untuk mengusut masalah yang terjadi di rumah sakit TNI. Perintah itu dikeluarkan setelah ada temuan BPK RI yang belum diselesaikan pada Rumah Sakit Patria IKKT. 

POS-KUPANG.COM - Setelah mengemban tugas selaku Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa kini sibuk melakukan bersih-bersih.

Baru-baru ini ia memerintahkan seorang perwira Marinir, yakni Letjen TNI Bambang Suswantono untuk melakukan penyelidikan atas sebuah kasus yang kini membelit TNI.

Perintah itu dikeluarkan, setelah Andika Perkasa mencium kejanggalan dalam pengelolaan sebuah rumah sakit (RS) TNI, yakni Rumah Sakit Patria IKKT.

Kasus itu terungkap saat Panglima TNI memimpin rapat bersama jajaran Inspektorat Jenderal (Irjen) TNI, Hukum TNI, Ketua Umum IKKT dan Dharma Pertiwi.

Rapat itu digelar sebagai tindak lanjut pemeriksaan pemanfaatan dan pengamanan aset tahun 2015 pada unit organisasi Mabes TNI.

Dalam rapat itu Bambang Suswantono mengungkapkan bahwa pada tahun 2015, BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan) melakukan pemeriksaan atas pemanfaatan dan pengamanan serta pengalihan status pengguna aset Barang Milik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2014 dan 2015.

"Salah satu permasalahan yang terjadi adalah Aset Barang Milik Negara pada Rumah Sakit Patria IKKT mulai dari status bangunan hingga penyetoran kepada kas negara yang harus selalu dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan." kata Irjen TNI Letjen TNI Bambang Suswantono.

Baca juga: KKB Papua Makin Berulah, Jenderal Andika Perkasa Bakal Tambah 2 Pos Pengamanan di Wilayah Freeport

Setelah itu, BPK RI kembali memantau perkembangan penanganan hal tersebut pada Desember 2021. Akan tetapi yang ditemukan BPK RI, adalah masih ada beberapa hal yang belum diselesaikan.

Mendengar laporan tersebut, Jenderal Andika Perkasa langsung memerintahkan jajaran Irjen TNI dan Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia (Babinkum TNI) untuk melakukan penyelidikan.

Untuk itu, Jenderal Andika Perkasa kembali memerintahkan Letjen TNI Bambang memimpin jajarannya menyisir dan membongkar permasalahan pengelolaan RS Patria IKKT

"Oleh karena itu Mas Bambang bersama tim dari Irjen TNI, beserta Kepala Rumah Sakit, beserta Kababinkum TNI (Mayjen TNI Agus Dhani Mandaladikari) segera menyelidikinya."

"Saya ingin segera dibicarakan langkahnya, disisir benar, gak ada yang lewat satu persatu."

Kalau sudah beber, segera menghadap saya," tandas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Harus! Supaya apa, supaya kita tahu bahwa dalam mengoperasikan apapun, walaupun punya kita itu tidak bisa sembarangan.

Ada aturan yang mengikat, oleh karena itu kita harus menindaklanjutinya," tambah Panglima TNI.

Perintahkan Proses Hukum Danpos Gome

Pada bagian lain, Jenderal Andika Perkasa juga memerintahkan untuk proses hukum komandan Posramil Gome.

Perintah itu dikeluarkan Panglima TNI setelah mengetahui ada kebohongan komandan posramil terkait tewasnya prajurit TNI di Posramil Gome pada 27 Januari 2022 lalu.

Tiga prajurit TNI tersebut tewas saat diserang KKB Papua ketika sedang dilakukan pergantian waktu jaga.

Kebohongan Komandan Posramil Gome itu diungkapkan Panglima TNI, melalui Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Jumat 18 Maret 2022.

Baca juga: Duet Anies Baswedan Jenderal Andika Perkasa di Pilpres 2024 Mencuat, Jadi Pasangan Jalan Tengah?

Atas kasus tersebut, Jenderal Andika Perkasa pun memerintahkan jajarannya untuk segera memeriksa Danpos Gome.

Lantas, kebohongan apa yang dilakukan Danpos Gome sehingga ia mengalami nasib buruk tersebut.

Andika Perkasa mengakui penyerangan yang menewaskan tiga prajurit TNI adalah kelompok bersenjata di Papua.

Namun, dalam kejadian itu ada peran penggelaran di tempat yang tidak diperhitungkan dan atau disepelekan Komandan Kompi (Danki) yang saat itu bertindak sebagai Komandan Pos (Danpos).

Sementara kebohongan yang dimaksud Andika Perkasa adalah yang terjadi sebenarnya bukanlah yang dilaporkan Danpos tersebut kepada Komandan Batalyon (Danyon).

Padahal, Mabes TNI telah memikirkan terkait dukungan dan perlindungan anggota di lapangan.

Namun, Danpos Gome justru mengambil pertimbangan yang sangat pendek.

"Maksudnya pertimbangan pendek sekali, hanya soal, oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ. Dikorbankan semuanya."

"Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap Danpos ini atau Komandan Kompi. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," kata Andika.

Sebelumnya, kontak tembak antara prajurit TNI dengan KKB Papua di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua terjadi pada Kamis 27 Januari 2022.

Baca juga: Eks Panglima TNI Ditunjuk Presiden Jokowi Urus MotoGP Mandalika, Kisahnya Bikin Kamu Kagum

Tiga prajurit yang gugur itu merupakan personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman. Sementara itu satu prajurit yang kritis yakni Pratu Saeful.

"Akibat penyerangan brutal KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh mengakibatkan personel TNI berjumlah tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia dan 1 (satu) personel dalam kondisi kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam keterangan resminya pada Kamis 27 Januari 2022.

Aqsha menjelaskan kejadian bermula dari penyerangan gerombolan KST terhadap Prajurit TNI dari Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh pada pagi hari.

Saat dilaksanakan pergantian jaga, kata dia, tiba-tiba Satgas Kodim YR 408/Sbh mendapatkan tembakan dari KSTP.

Personel TNI Satgas Kodim YR 408/Sbh, kata dia, kemudian melakukan tembakan balasan.

Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, terdapat korban dua orang personel Satgas Kodim YR 408/Sbh terkena tembakan yaitu Serda Rizal luka tembak di bagian pinggang dan Pratu Tuppal Baraza luka tembak di perut bagian bawah.

Akibat tertembak oleh gerombolan KST, kata Aqsha, kemudian kedua Prajurit TNI tersebut dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga dengan menggunakan kendaraan.

Prajurit TNI Serda Rizal, lanjut Aqsha, meninggal dunia pada saat perjalanan menuju Puskesmas Ilaga.

Kemudian setibanya di Puskesmas Ilaga, kata dia, korban Pratu Tuppal Baraza mendapat pertolongan pertama oleh Dokter Puskesmas Ilaga.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Beri Pesan Khusus ke Panglima TNI: Ingat Tak Boleh Emosi Hadapi KKB Papua, Kenapa?

Namun setelah mendapat pertolongan dari Dokter Puskesmas, lanjut dia, Pratu Tuppal Baraza dinyatakan meninggal dunia.

Setelah dilaksanakan evakuasi, kata Aqsha, kembali terjadi penyerangan kembali oleh KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, kata dia, dua personel atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Illaga.

"Setibanya di Puskesmas Ilaga, korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas," kata Aqsha.

Jika Lakukan Pengamanan Proyek Harus Atas Perintah Pangdam

PANGLIMA TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara terkait sepak terjang para prajuritnya.

Dia juga menyoroti secara khusus tentang oknum anggota TNI yang melakukan pengamanan proyek.

Apalagi pengamanan proyek tersebut tanpa perintah dari Pangdam di wilayah masing-masing.

Jenderal Andika menegaskan, prajurit TNI yang melakukan pengamanan proyek tanpa perintah Pangdam.

“Kelompok bersenjata ini bisa berada di mana saja. Jadi pelajaran untuk para Dandim yang ada di seluruh wilayah, termasuk di Papua Barat, untuk tidak pernah main-main."

"Makanya dalam instruksi, saya sudah sampaikan bahwa tidak ada yang melakukan pengamanan proyek apapun kecuali atas perintah pangdam.”ujar Andika dalam Youtubenya, Selasa 22 Maret 2022.

Baca juga: Eks Panglima TNI Ditunjuk Presiden Jokowi Urus MotoGP Mandalika, Kisahnya Bikin Kamu Kagum

Jenderal Andika Perkasa menyampaikan hal itu merespon peristiwa penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata yang menewaskan prajurit TNI AU, pada Rabu 19 Januari 2022.

Lebih lanjut Andika berharap Kodam Kasuari dan seluruh jajarannya bertindak secara disiplin, hati-hati, tidak sembarangan, pada saat yang bersamaan selalu siap di manapun juga.

“Ini sesuatu yang harus dipahami. Oleh karena itu saya hadirkan semua, termasuk Kodam Kasuari."

"Supaya apa? supaya semuanya juga memahami situasi bahwa dengan adanya salah satu dari anggota kelompok bersenjata yang kalau dari namanya adalah mereka-mereka yang terlibat dalam penembakan terhadap 3 prajurit kita yang gugur di Posko Gome,”lanjutnya.

Andika Perkasa Didukung KNPI

INTEGRITAS Jenderal Andika Perkasa memang tak bisa diragukan lagi. Komitmennya untuk memberikan yang terbaik, selalu ia utamakan.

Atas dasar itulah maka Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) memberikan dukungan penuh kepada Panglima TNI ini.

DPP KNPI tersebut sudah mendukung Andika Perkasa sejak sebelum dilantik Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI.

Sebelumnya, Andika Perkasa adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).

Ia menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang memasuki masa purnah tugas.

Saat itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan pensiun pada November 2021 lalu.

Baca juga: KKB Papua Makin Berulah, Jenderal Andika Perkasa Bakal Tambah 2 Pos Pengamanan di Wilayah Freeport

Saat itu, DPP KNPI meminta Presiden Jokowi agar tak merasa ragu jika menunjuk Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

“DPP KNPI berharap Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto,” pinta Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama, Jumat 20 Agustus 2021 lalu.

Menurut Haris Pertama, sosok seperti Andika Perkasa telah mengenyam banyak pengalaman di Korps Baret Merah.

Berbagai jabatan penting pada institusi TNI pernah ia emban.

"Jenderal Andika lama di Kopassus, dia pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, dan Pangkostrad. Sebelumnya juga pernah menjabat Kadispen TNI AD," sambungnya.

Tak hanya itu, kata Haris Pertama. KNPI mencatat berbagai macam prestasi gemilang yang ditorehkannya selama menjabat sebagai KASAD.

Salah satunya adalah membongkar borok yang melekat di lembaga pendidikan AD.

Secara berani dia mengungkap oknum-oknum petinggi angkatan darat yang menyalahkan anggaran pendidikan.

“Gebrakan Jenderal Andika Perkasa ini tentu perlu dicontoh semua pemimpin kementerian dan lembaga, untuk terus melakukan revisi-revisi kemungkinan adanya kebocoran-kebocoran, kemungkinan adanya penyalahgunaan anggaran di masing-masing instansi,” beber Haris.

Selain itu kata Haris, Jenderal Andika Perkasa juga membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 untuk melakukan program serbuan vaksinasi ke seluruh pelosok Negeri ini.

“Kita lihat di berbagai daerah, prajurit TNI AD massif menggerakan serbuan vaksinasi untuk masyarakat. Hal ini sangat membantu pemerintah mengatasi Covid-19,” jelasnya.

Baca juga: Komandan Pos Gome Bikin Panglima TNI Marah, Laporkan Serangan KKB Papua Tak Sesuai Fakta Lapangan

Haris Pertama juga meyakini Jenderal Andika perkasa juga akan melanjutkan agenda-agenda reformasi militer.

“Khususnya untuk membangun TNI yang lebih profesional ke depan," tutupnya.

Ternyata, keyakinan DPP KNPI atas Andika Perkasa, tak meleset.

Kini Jenderal yang satu ini memerintahkan stafnya untuk mengusut tuntas kasus yang menggurita di RS TNI. (*)

Berita Lain Terkait Panglima TNI

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved