Perang Rusia Ukraina
Rusia 'Bom Sekolah yang Tampung 400 Orang' di Mariupol saat Ukraina Klaim Warga Sipil Diambil Paksa
Pihak berwenang setempat mengatakan pada Minggu pagi bahwa gedung sekolah telah hancur dan orang-orang bisa tetap berada di bawah reruntuhan.
“Mendapatkan kendali atas udara adalah salah satu tujuan utama Rusia untuk hari-hari pembukaan konflik dan kegagalan mereka yang terus-menerus untuk melakukannya telah secara signifikan menumpulkan kemajuan operasional mereka,” kata Kementerian Pertahanan di Twitter, Minggu.
Rusia sekarang mengandalkan senjata stand-off yang diluncurkan dari wilayah udara Rusia yang relatif aman untuk menyerang sasaran di Ukraina, kata kementerian itu.
Rudal jelajah dari Laut Hitam dan Kaspia
Kapal Rusia di Laut Hitam dan Laut Kaspia meluncurkan serangan rudal jelajah ke Ukraina pagi ini.
Salah satu serangan menghancurkan fasilitas penyimpanan bahan bakar besar di wilayah Nikolaev di Ukraina selatan, Reuters melaporkan.
Satu lagi rusak bengkel yang digunakan untuk memperbaiki kendaraan lapis baja yang rusak.
Sementara Rusia sebelumnya tidak meluncurkan serangan skala besar dari laut, angkatan lautnya telah memblokade rute ke Ukraina melalui Laut Hitam.
Setidaknya 100 kapal dilaporkan terdampar di Laut Hitam dan Laut Azov, mendorong seruan agar Rusia membuka koridor biru untuk mengizinkan mereka keluar.
Ukraina melalui rute itu telah terhenti total, meningkatkan ancaman kekurangan pangan global.
Pelabuhan Ukraina di pantai selatannya telah menjadi target strategis utama bagi pasukan Rusia, yang dapat menggunakannya untuk menargetkan ibu kota Kyiv dari dua arah.
Sejauh ini Mariupol dan Odessa tetap berada di tangan Ukraina, meskipun ada upaya intens oleh Rusia untuk mematahkan keinginan pasukan perlawanan.
Serangan rudal pagi ini terjadi ketika Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan tujuh koridor kemanusiaan akan dibuka pada hari Minggu untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan daerah garis depan.
Ukraina telah mengevakuasi total 190.000 orang dari daerah-daerah tersebut sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari, kata Vereshchuk pada hari Sabtu, meskipun Ukraina dan Rusia saling menyalahkan karena terpincang-pincangnya proses tersebut.
Upaya untuk mengeluarkan warga sipil dari Mariupol telah gagal selama dua minggu terakhir karena serangan peluru Rusia selama periode gencatan senjata yang disepakati.
Situasi di kota pelabuhan itu kini semakin mengenaskan, dengan meluasnya kelangkaan makanan dan obat-obatan disertai dengan banyaknya korban jiwa.