Berita Sumba Timur Hari Ini

Banjir Bandang di Rindi dan Umalulu Sumba Timur, Pemerintah Bangun Posko Darurat 

Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu subuh itu menyebabkan empat wilayah di dua kecamatan itu terendam banjir

Penulis: Ryan Nong | Editor: Edi Hayong
DOK-BPBD SUMBA TIMUR
DISTRIBUSI - Tim Penanggulangan Bencana mendistribusikan air bersih ke rumah rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kelurahan Lumbukore Kecamatan Umalulu, Sabtu 19 Maret 2022 siang 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur membangun Posko Penanggulangan Bencana atau Posko Darurat pasca kejadian banjir Bandang di wilayah Kecamatan Rindi dan Kecamatan Umalulu, Sabtu 19 Maret 2022.

Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu subuh itu menyebabkan empat wilayah di dua kecamatan itu terendam banjir. 

Kelurahan Lumbukore di Kecamatan Umalulu menjadi lokasi terdampak paling parah. Selain itu, ada Desa Matawai Atu dan Desa Watuhadang di Kecamatan Umalulu serta Desa Kayuri di Kecamatan Rindi yang juga ikut terdampak banjir. 

Baca juga: Syarat Tenaga Honorer Jadi PNS, Besaran Gaji Ke-13 ASN, Jadwal Pencairan THR PNS TNI Polri

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, Mikhail Jaka Laki mengatakan banjir bandang itu terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah itu. Hujan mengguyur wilayah itu sejak Jumat malam hingga Sabtu. 

Berdasarkan hasil pendataan sementara, sebanyak 344 keluarga menjadi korban banjir tersebut. Korban terbanyak terdapat di Kelurahan Lumbukore dengan jumlah 243 keluarga, menyusul Desa Watuhadang sebanyak 47 keluarga, Desa Matawai Atu sebanyak 41 keluarga dan Desa Kayuri sebanyak 13 keluarga. 

Pemerintah, kata Jaka Laki bergerak cepat merespon kondisi masyarakat yang terdampak. Sabtu pagi, tim Penanggulangan Bencana yang dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu menuju lokasi banjir. Tim terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Dinas PUPR. 

Baca juga: Kisah Nakes Puskesmas Feondari, Melintasi Hutan Belantara Menemui Pasien

Jaka Laki mengatakan, selain melakukan pendataan terkait dampak banjir, juga telah dibangun Posko Darurat yang juga berfungsi sebagai dapur umum di Kantor Kelurahan Lumbukore bagi warga terdampak.

Pemerintah kabupaten juga mendistribusikan makanan siap saji bagi warga terdampak melalui pemerintah kecamatan dan desa. 

Dinas pertanian telah mendistribusikan dua unit pompa air untuk untuk menyedot dan mengalirkan dari pemukiman warga. Selain itu bersama BPBD juga mendistribusikan air bersih bagi warga karena sumur warga tercemar banjir. 

Baca juga: Gereja Katedral Kupang Direnovasi, Makam Uskup Agung Kupang Tidak Dipindahkan

"Air masih menggenangi pemukiman. Drainase menjadi salah satu jawaban. Jadi kami sedang lakukan kajian," kata dia. 

Sebelumnya, Camat Umalulu, Nanga Ranja Ruwa menyebut banjir menerjang Kelurahan Lumbukore, Desa Matawai Atu, dan Desa Watuhadang sejak Sabtu pukul 03.30 Wita. 

"Tidak ada korban jiwa, namun semua rumah di wilayah Lumbukore terendam banjir," kata Nanga Ranja Ruwa saat dihubungi, Sabtu siang. 

Baca juga: BMKG Siap Pasang Alat Deteksi Gempa dan Tsunami di Sikka

Ia menyebut meski tidak ada korban jiwa, namun bahan makanan dan lahan pertanian mengalami kerusakan. 

Selain di Umalulu, vanjir bandang juga menerjang wilayah Kelurahan Kawangu Kecamatan Pandawai pada Sabtu pagi. Sedikitnya 21 rumah dan belasan hektar sawah terendam. 

Baca juga: DLHK Kota Kupang Bersiap Gelar Lomba Kebersihan Tingkat Kelurahan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT sebelumnya telah mengeluarkan potensi bibit siklon yang tumbuh di sekitar perairan Timor NTT pada Jumat 17 Maret 2022.

Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo mengatakan, dampak langsung potensi bubut siklon tersebut menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi serta tingginya gelombang laut di wilayah Timor hingga Sumba. (Ian) 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved