Berita Sumba Barat Daya
Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Wulla Dorong Pemerintah SBD Percepat Penanganan Stunting
Karenanya manfaatkan anggaran tersebut dengan semaksimalnya untuk menurunkan stunting di daerah ini.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Bonnu Wulla, S.T mendorong pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya melibatkan seluruh elemen masyarakat bekerjasama mendukung percepatan penurunan stunting di Sumba Barat Daya.
Hal itu mengingat saat ini Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan salah satu kabupaten di NTT yang memiliki angka stunting cukup tinggi yakni 44,28 persen atau sebanyak 13. 150 anak pada posisi Februari 2022 yang menderita stunting.
Padahal pada posisi bulan Agustus 2021 lalu, hanya sekitar 6000 lebih anak menderita stunting.
Bila pemerintah daerah terlambat menangani anak-anak stunting di wilayah ini maka Kabupaten Sumba Barat Daya akan kehilangan generasi genius beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Bupati Kornelius Kodi Mete Tanam Perdana Anakan Pohon di Loura Sumba Barat Daya
Demikian penyampaian anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Bonnu Wulla, S.T ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang pandangan dan saran anggota komisi IX DPR RI asal daerah pemilihan II NTT itu untuk pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya guna mempercepat proses penurunan stunting di SBD
Jawaban Ratu Ngadu sesaat setelah selesai acara kampanye penurunan stunting yang diselenggarakan BKKBN dengan menggandeng tokoh agama dan mitra dalam hal ini anggota komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Bonnu Wulla, S.T di gedung Gereja Kristen Sumba (GKS) Mata, Kota Tambolaka, SBD, Jumat 18 Maret 2022 siang.
Menurutnya program percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas nasional.
Secara kelembagaan DPR RI telah menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah mempercepat penurunan stunting di Indonesia termasuk Kabupaten Sumba Barat Daya dengan menyetujui dukungan alokasi anggaran penanganan stunting di indonesia pada tahun anggaran 2021 sebesar Rp 25 triliun.
Baca juga: Ratusan Anak-Anak SDK Golusapi Sumba Barat Daya Ikut Vaksinasi Covid-19
Karena itu, selaku anggota komisi IX DPR RI akan melakukan pengawasan terhadap tim terpadu percepatan penurunan stunting yang terbentuk mulai dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan sampai desa untuk bersama-sama bekerja menurunkan stunting di Indonesia termasuk di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Dan Kabupaten Sumba Barat Daya telah membentuk tim percepatan penurunan stunting. Kita terus mendorong tim terus bekerja mempercepat penurunan stunting itu.
Harapan tim yang terbentuk itu harus profesional dan komitmen melaksanakan tugas mempercepat menurunkan stunting di indonesia termasuk di Kabupaten Sumba Barat Daya. Anggaran penanganan stunting sudah ada.
Baca juga: Kisah Rinto ASN Sumba Barat Daya, Hampir 3 Tahun Berstatus Tersangka, Minta Kepastian Hukum
Karenanya manfaatkan anggaran tersebut dengan semaksimalnya untuk menurunkan stunting di daerah ini.
Saat ini, angka stunting di NTT sebesar 37 persen dan angka stunting Kabupaten Sumba Barat Daya pada posisi Februari 2022 sebesar 44,28 persen.
Sementara itu Presiden RI, Joko Widodo menarget secara nasional sampai akhir tahun 2024 angka stunting sebesar 14 persen.
Untuk itu menjadi PR bagi kita semua, untuk bersama-sama bergandengan tangan bekerja keras menurunkan stunting di daerah ini. (*)