Ramadan 2022

Ceramah Ramadhan Hari Keenam, Tema Kultum Puasa Ramadan 2022: Puasa Berkualitas

Ada begitu banyak kumpulan ceramah Ramadhan atau Kultum Ramadan 2022. Di antaranya tentang puasa yang berkualitas

Editor: Hasyim Ashari
Tribunnews/JEPRIMA
Umat Islam melakukan salat tarawih di rumahnya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin 4 Mei 2020. 

Di antaranya adalah menjaga emosi kita agar tidak marah dan tidak berdusta seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ

Baca juga: Tingkatkan Budidaya Pepaya California, Siswa SMK Kementan Siapkan Kebutuhan Jelang Ramadhan

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya). (HR. Bukhari)

4. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat

Sering kita jumpai, ada orang yang berpuasa lalu mengisi siang harinya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dengan alasan agar lupa rasa lapar dan haus selama puasa mereka seharian di depan televisi, memperbanyak main game, dan sebagainya.

Hal-hal seperti ini hendaknya ditinggalkan agar puasa kita benar-benar berkualitas.

من حسن إسلام المرء تركه مالا يعنيه

Di antara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Baca juga: Kumpulan Ceramah Ramadhan 2022, 10 Sunnah Puasa Ramadan Beserta Dalilnya

5. Mempuasakan seluruh organ tubuh, pikiran, dan hati

Inilah yang diistilahkan puasa khusus oleh Imam Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin dan ditegaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qasidin.

Pertama, mempuasakan mata dengan menahannya dari pandangan kepada sesuatu yang tercela dan dibenci syariat serta melalaikan Allah SWT.

النظرة سهم من سهام إبليس مسمومة فمن تركها من خوف الله أثابه جل و عز إيمانا يجد حلاوته في قلبه

Pandangan itu salah satu anak panah Iblis yang berbisa.

Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah Azza wa Jalla memberinya keimanan yang manisnya didapati dalam hatinya. (HR. Hakim)

Kedua, mempuasakan lidah dengan memeliharanya dari berbicara tanpa arah, dusta, menggunjing, mengumpat, berkata buruk, berkata kasar, permusuhan dan mendzalimi orang lain, sebagaimana hadits “inni shoo’imun” di atas.

Ketiga, mempuasakan telinga dari mendengarkan segala sesuatu yang haram dan makruh. Karena segala sesuatu yang haram diucapkan adalah haram pula untuk didengarkan.

Baca juga: Ramadhan 1443 H Jatuh pada 2 April 2022, Ini Bacaan Doa Kamilin Usai Shalat Tarawih

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ

Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan makanan haram. (QS. Al-Maidah : 42)

Keempat, mempuasakan tangan dari mendzalimi orang lain, mengambil sesuatu yang bukan haknya, serta melakukan perbuatan yang dilarang syariat.

Kelima, mempuasakan kaki dari berjalan ke arah yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Keenam, mempuasakan hati dari penyakit-penyakit ruhiyah seperti dengki, iri, marah, kecintaan pada dunia, dan sebagainya.

لاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Janganlah kamu saling membenci, saling memutushubungan, saling mendengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketujuh, menjaga pikiran dari membayangkan hal-hal yang disenangi syahwat dan dibenci syariat, serta dari tipu daya dan pikiran destruktif lainnya.

Baca juga: Ramadan 2022- Ini 6 Keistimewaan Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan, Tata Cara dan Doa Setelah Tahajud

6. Memperbanyak amal shalih selama Ramadhan

Di saat kita meninggalkan hal yang haram dan tidak bermanfaat, pada saat yang sama kita memperbanyak amal shalih pada saat berpuasa.

Seperti memperbanyak tilawah Al-Qur’an, berdzikir kepada Allah, shalat sunnah, tafakur, mengkaji ilmu-ilmu agama, memperbanyak infaq, dan lain sebagainya.

Rasulullah dan para shahabatnya sangat mengerti tentang keutamaan Ramadhan dan bagaimana memperbaiki kualitas puasa mereka.

Karenanya dalam kesempatan istimewa ini mereka memperbanyak amal shalih. Ibnu Abbas menuturkan bagaimana peningkatan amal shalih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, khususnya tadarus dan infaq:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan.

Baca juga: Wajib di Penghujung Ramadhan, Inilah Bacaan Doa Niat Bayar Zakat Fitrah, Arab, Latin Juga Artinya

Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur’an.

Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan kebaikan dari pada angin yang bertiup. (HR. Bukhari)

Demikianlah langkah agar puasa berkualitas.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dimudahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga akhirnya mencapai derajat taqwa dan kelak dimasukkan ke dalam surga-Nya.

Artikel ini besumber dari BersamaDakwah. Informasi lengkap KLIK DI SINI

Berita Ramadan 2022 lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved