ADVETORIAL

Kementan dan DPR RI Bersinergi Tingkatkan Kompetensi Petani Milenial dan Penyuluh di Kupang

petani dan penyuluh sudah selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian

Editor: Edi Hayong
DOK-SPP LILI
PELATIHAN - SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani milenial dan Penyuluh di Kabupaten Kupang, Jumat 4 Maret 2022 

KUPANG - Kementerian Pertanian  (Kementan) melalui BPPSDMP terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian. Bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani milenial dan Penyuluh di Kabupaten Kupang, Jumat 4 Maret 2022.

Ketua Panitia Bimtek Manasje Bani menyatakan tujuan bimtek ialah meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan kapasitas penyuluh dalam hal transfer teknologi kepada petani. Peningkatan kapasitas ini sangatlah penting.

Hal tersebut seperti yang dikatakan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bahwa pengembangan sumber daya manusia sangat penting untuk mengoptimalkan sektor pertanian ke depan.

Baca juga: Kementan Ajak Petani Milenial NTT Terapkan Integrated Farming, Ini Faktanya

Hal senada diungkapkan oleh Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP bahwa sebagai pelaku pembangunan pertanian, petani dan penyuluh sudah selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian. Sebab petani dan penyuluh berperan mengadakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia.

Bimtek dengan peserta 30 petani milenial, mahasiswa, dan penyuluh tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kupang serta Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema yang hadir serta membawakan materi secara virtual.

Sebagai salah satu wakil rakyat perwakilan NTT, Ansy Lema begitu akrab disapa, mengatakan bahwa Bimtek terhadap petani dan penyuluh serta mengembangkan pendidikan vokasi pertanian harus terus dilakukan karena anak-anak muda atau milenial serta penyuluh lah yang bisa mengentaskan NTT dari kemiskinan melalui pangan.

Baca juga: Kementan Melatih Sejuta Petani dan Penyuluh untuk Antisipasi Perubahan Iklim

Ajakan senada disampaikan oleh salah satu narasumber bimtek yang juga petani milenial dan pemilik GS Organik, Gestianus Sino. Ia mengatakan bahwa pertanian terpadu yang menerapkan teknologi smart farming yang akan bisa menghasilkan produk pertanian yang efektif dan efisien sehingga NTT bisa sejahtera melalui pangan.

Pada acara bimtek yang diselenggarakan di GS Organik itu disampaikan materi tentang bagaimana menjadi petani milenial dan penyuluh yang kreatif, inspiratif, dan kompetitif serta bagaimana menjalankan bisnis pertanian terpadu organik di lahan kering dengan memanfaatkan smart farming.(*)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved