Berita Manggarai Barat Hari Ini

Warga Tolak Geothermal Bawa Hasil Bumi, Bupati Edi Endi Terima Secara Adat Manggarai

Ritual adat berjalan dengan khusyuk disaksikan para pendemo, personel Polres Mabar dan Personel Satpol PP Kabupaten Mabar. 

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Foto bersama warga penolak geothermal bersama Bupati Mabar, Edi Endi usai dialog di Aula Kantor Bupati Mabar, Jumat 4 Maret 2022. 

"Yang kami maksudkan dengan ruang hidup adalah, kesatuan yang utuh tak terpisahkan antara pemukiman (golo lonto, mbaru kaeng, natas labar), kebun pencaharian (umat duat), sumber air (wae teku), pusat kehidupan adat (compang takung, mbaru gendang), kuburan (lepah boak) dan hutan dan danau (puar agu sano). Sebab itu, kami menolak semua upaya paksa pemerintah untuk terus melanjutkan proses pengerjaan geothermal Wae Sano di semua titik pengeboran (Well-Pad), baik di Lempe, Nunang maupun Dasak," jelasnya. 

Lebih lanjut, pihaknya juga mengutuk keras anggapan yang mengatakan bahwa pihak yang menolak geothermal Wae Sano berasal dari luar Wae Sano. 

Menurutnya, anggapan itu hanya datang dari orang yang tidak mengetahui seperti apa situasi nyata penolakan warga di Wae Sano, atau juga pura-pura tidak menghargai penolakan warga hanya untuk berhamba pada kekuasaan dan uang. 

Warga yang hadir dalam kesempatan itu, tegas Fransiskus, merupakan warga asli dan pewaris adat di tiga Kampung yaitu Lempe, Nunang dan Dasak. 

"Kami tidak mau menanggung resiko masa depan, untuk selamanya hidup di tengah kehadiran proyek panas bumi yang sangat mengancam ruang hidup dan masa depan anak cucu kami," imbuhnya. 

Selanjutnya, suara penolakan warga sama sekali bukan karena dihasut oleh pihak siapapun. Alasan penolakan warga sangat jelas yaitu ingin mempertahankan ruang hidup. 

"Karena itu, kami sangat heran dengan pendapat pejabat Kabupaten Manggarai Barat yang menilai alasan penolakan kami tidak rasional. Sebaliknya Pemerintah Manggarai Baratlah yang tidak rasional, tidak berbasis fakta yang mengklaim bahwa energi geothermal adalah energi bersihkan dan terbarukan. Tidakah pemerintah tahu bahwa banyak contoh pengembangan energi geothermal di tempat lain yang sangat berdampak buruk bagi lingkungan bahkan menelan korban nyawa warga," katanya. 

Usai dialog, pernyataan sikap diberikan Fransiskus Napan kepada Bupati Edi Endi. (*). 

Berita Manggarai Barat Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved