Timor Leste
Timor Leste Akan 100 Persen Laksanakan Pemilihan Presiden untuk Pemilih Diaspora di Australia
Dia mengatakan STAE telah mencetak surat suara untuk pemilih Timor Leste di luar negeri, termasuk untuk pemilih Timor Leste yang tinggal di Australia.
Timor Leste Akan 100 Persen Laksanakan Pemilihan Presiden untuk Pemilih Diaspora di Australia
POS-KUPANG.COM - Sekretariat Teknis untuk Administrasi Pemilihan (STAE) Timor Leste telah menegaskan kembali posisinya bahwa warga negara Timor Leste yang tinggal di Australia (diaspora) dapat menggunakan hak demokrasi mereka dalam pemilihan presiden 19 Maret melalui negara tempat tinggal terakhir mereka.
“Persiapan STAE untuk pemilih Timor Leste di luar negeri, termasuk Australia sedang berlangsung. Di Timor Leste, STAE adalah satu-satunya lembaga publik yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemilihan presiden dan parlemen,” Direktur Jenderal Sekretariat Teknis Administrasi Pemilihan (STAE), Acilino Manuel Branco mengatakan kepada TATOLI di kantornya di Dili , pada hari Jumat 4 Maret 2022.
Dia mengatakan STAE telah mencetak surat suara untuk pemilih Timor Leste di luar negeri, termasuk surat suara untuk pemilih Timor Leste yang tinggal di Australia.
“STAE telah resmi mempublikasikan semua pusat pemungutan suara dan jumlah pemilih di luar negeri, termasuk Australia,” katanya.
Branco menekankan bahwa menurut undang-undang pemilu, tempat pemungutan suara dapat didirikan di tempat tertentu yang memiliki lebih dari 50 pemilih, seperti Australia.
“Sejauh ini, kami telah mencatat 1487 pemilih di Australia, dan saya pikir tidak tepat untuk mencegah para pemilih ini menggunakan hak demokrasi mereka dalam pemilihan mendatang,” katanya.
“Saya ingin mengatakan bahwa STAE adalah lembaga independen yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pemilu dan menjamin setiap warga negara untuk menggunakan hak demokrasinya seperti yang telah ditentukan dalam Konstitusi Nasional Timor Leste,” kata Branco.
Menurut pasal 47 Konstitusi Nasional Timor Leste: 1) Setiap warga negara yang berusia di atas tujuh belas tahun memiliki hak untuk memilih dan dipilih 2) Penggunaan hak untuk memilih bersifat pribadi dan merupakan kewajiban warga negara.
“Dalam waktu dekat, STAE akan berangkat ke Australia untuk mewujudkan Pemilihan Presiden bagi warga negara kita di Australia. Kami akan 100% melaksanakan pemilihan presiden di Australia. Masyarakat masih bisa menggunakan hak pilihnya tanpa memperbaharui daftar pemilihnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Branco mengungkapkan STAE tidak bisa merealisasikan pendaftaran pemilih di Australia karena situasi Covid-19 dan lockdown.
Di sisi lain, Presiden Komisi Pemilihan Nasional Timor Leste, José Agostinho da Costa Belo, dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Jumat menegaskan kembali posisi CNE bahwa tanpa pembaruan dan pendaftaran pemilih wajib, tidak mungkin untuk mewujudkan pemilihan presiden untuk warga negara Timor di Australia.
Pasal 65(2) Konstitusi Nasional menyatakan, “Pendaftaran pemilih wajib dan dimulai secara resmi, tunggal dan universal, diperbarui untuk setiap pemilihan.”
Belo mengatakan bahwa keputusan CNE telah diumumkan secara resmi dalam Berita Resmi Presiden Republik pada rabu (02/03), mengatakan, oleh karena itu, setiap calon presiden dan warga negara yang tidak setuju dengan keputusan CNE dapat mengajukan gugatan terkait pemilu ke pengadilan.
"CNE telah mengambil keputusan melalui rapat pleno dengan semua komisaris yang hadir dan tidak akan membalikkan keputusan," kata Belo.
Keputusan CNE telah diajukan ke pengadilan banding, tetapi ditolak, dengan mengatakan itu bukan bagian dari kompetensi Pengadilan Tinggi.
“Itu bukan gugatan, dan itu hanya pendapat yang kami sampaikan ke Pengadilan Tinggi,” tambah Belo.
Ditanya tentang bobot pentingnya pasal 47 dan 65, Belo mengatakan, keputusan CNE hanya fokus pada pencegahan kecurangan pemilu dan penyimpangan selama pemilu.
“Namun, hanya dalam kasus jika keputusan Pengadilan Banding memungkinkan STAE untuk mewujudkan pemilihan presiden untuk rakyat Timor di Australia, maka CNE tidak ada hubungannya dengan keputusan tersebut,” tambahnya.
Tiga pusat pemungutan suara telah didirikan di Australia, termasuk satu di Darwin, satu di Sydney, dan satu lagi di Melbourne.
Pada 18 Februari, STAE mendaftarkan 7.113 pemilih Timor yang tinggal di luar negeri, termasuk, 1.487 di Australia, 1.277 di Korea Selatan, 2.229 di Inggris, 1.264 di Irlandia Utara, dan 856 di Portugal.
Seperti diketahui, Timor Leste akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden negara itu pada tanggal 19 Maret 2022. Komisi Pemilihan Umum Timor Leste telah menetapkan 16 calon presiden, dan menurut jadwal, Jumat 4 Maret diadakan debat calon.
Sumber: tatoli.tl
Berita Timor Leste lainnya