Berita Lembata Hari Ini
Vakum Selama 6 Bulan, Bupati Tunjuk Caretaker Untuk Laksanakan Muscab Pramuka di Lembata
sudah dikirim ke Kwartir daerah (Kwarda).Pramuka NTT sejak minggu lalu, tapi belum ada respon dari kwarda sampai hari ini
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
lihat foto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Bupati Lembata Thomas Ola Langoday telah menerbitkan surat rekomendasi kepada 13 orang Caretaker Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Lembata dan sebagai dasar pengukuhan Caretaker oleh kwartir daerah NTT.
Tugas caretaker yang telah ditunjuk ini ialah melaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab) untuk memilih pengurus baru Pramuka di Lembata
Pito Keraf, salah satu caretaker yang direkomendasikan, menerangkan Pramuka Lembata saat ini sedang vakum sudah hampir 6 bulan sejak September 2021 karena tidak ada Muscab yang harusnya dilakukan oleh Pengurus periode 2017 - 2021
Baca juga: Polres Lembata Bekuk Satu Warga Larantuka Tersangka Narkoba di Lewoleba
"Kami dari Ranting Nubatukan sedang berupaya untuk segera melaksanakan muscab, setelah koordinasi dengan Pemda Lembata, kami dapat rekomendasi untuk pelaksanaan muscab," kata Pito kepada Pos Kupang saat dihubungi, Selasa, 1 Maret 2022.
Surat rekomendasi tertanggal 17 Februari 2022 itu sudah dikirim ke Kwartir daerah (Kwarda).Pramuka NTT sejak minggu lalu, tapi belum ada respon dari kwarda sampai hari ini.
"Pimpinan Pramuka di Lembata sedang kosong sekarang, jadi dengan adanya rekomendasi carteker mereka sebagai pemegang mandat dari Bupati untuk mengurus pramuka di Lembata," paparnya.
Baca juga: Masyarakat Flores Timur dan Lembata Deklarasi Forkom Tite Hena Bali
Dia berkata Kwartir Ranting Nubatukan sangat mengharapkan Kwartir Daerah untuk menindaklanjuti Surat Rekomendasi Bupati Lembata agar proses pelaksanaan Musyawarah Cabang Lembata bisa segera terlaksana.
Berikut nama para caretaker yang direkomendasikan Bupati Lembata: Pito Keraf, Albertus Buyananya, Marisa Tukan, Bertinus Lazar, Damianus Koban, Loethpi Ali, Vinsensius Bahi, Siti Jumiah, Maria Mosa, Zeth Marlon, Yohanes Witak Asan, Petrus Ame Kewuren, dan Andreas Vianey Bediona.(*)
