Perang Rusia Ukraina

Perang Belum Berakhir, Ribuan Mayat Tentara Rusia Mulai Dipulangkan, Begini Respon Vladimir Putin

Sampai hari ini, Selasa 1 Maret 2022, Rusia masih melancarkan serangan militernya ke Ukraina. Serangan itu membabibuta sehingga tewaskan banyak warga.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Mayat tentara yang mengenakan seragam militer Rusia bergelimpangan di Ukraina selama perang Rusia-Ukraina berlangsung. Mulai hari ini, mayat-mayat tentara Rusia itu mulai dipulangkan ke negaranya. 

POS-KUPANG.COM - Sampai hari ini, Selasa 1 Maret 2022, Rusia masih melancarkan serangan militernya ke Ukraina.

Serangan itu masih berlangsung secara membabibuta, sehingga ribuan jenazah tewas merenggang nyawa.

Para korban perang itu tak hanya dialami militer Rusia dan Ukraina, tetapi juga warga sipil Ukraina.

Data terbaru menyebutkan bahwa terdapat ratusan warga sipil termasuk anak-anak menjadi korban keganasan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Meski korban jiwa terus berjatuhan, namun Presiden Rusia belum memberikan aba-aba untuk mengakhiri peperangan tersebut.

Oleh karenanya, militer Rusia terus meringsek maju menuju Ibu Kota Negara Ukraina, sementara militer Ukraina terus berjuang mempertahankan diri.

Dalam kondisi seperti itulah terungkap negara-negara yang siap membantu Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia.

Sementara pemerintahan Rusia menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin menargetkan invasi Rusia ke Ukraina akan berakhir pada 2 Maret 2022.

Baca juga: Dituduh Tak Seberani Presiden Indonesia Jokowi Soal Invasi Rusia ke Ukraina, PM Malaysia Ngambek

Tanggal tersebut telah dipatok sebagai hari kemenangan Rusia atas peperangan tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Fedorov.

Dia menyebutkan bahwa Presiden Vladimir Putin menargetkan invasi Rusia di Ukraina selesai pada 2 Maret.

Menurutnya, beberapa hari ke depan adalah kunci dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip dari Aljazeera, Fedorov mengatakan perintah awal Presiden Vladimir Putin adalah untuk menyelesaikan operasi militer dengan kemenangan pada 2 Maret.

Fedorov kini berharap pada rencana pembicaraan antara kedua negara.

"Seharusnya ada pembicaraan yang berlangsung tanpa prasyarat. Saya tahu posisi teman-teman saya di Kyiv dan kepemimpinan Ukraina. Mereka siap untuk duduk dan berbicara, tetapi tanpa prasyarat," katanya pada Minggu 27 Februari 2022.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarus.

Pembicaraan yang pertama diumumkan sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina akan diadakan tanpa prasyarat.

Ini merupakan hasil dari panggilan telepon antara Zelensky dan mitranya dari Belarus.

Tewaskan 352 Warga Sipil

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, telah tewas sejak awal invasi Rusia ke Ukraina.

Hal itu berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan Ukraina pada Minggu 27 Februari 2022 waktu setempat.

Selain itu, 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, telah terluka akibat invansi Rusia.

Dilaporkan pula, tiga hari serangan besar-besaran ke Ukraina membuat Ukraina kabarnya kehilangan ribuan personel militer dan peralatan tempur.

Dikutip dari Kyiv Independent, Minggu 27 Februari 2022 menurut Kementerian Pertahanan Ukraina dijelaskan setidaknya 4.300 tentara Rusia dikabarkan tewas dalam pertempuran itu.

Baca juga: Dampak Rusia-Ukraina, Roman Abramovich akan Diusir Pemerintah Inggris karena Teman Putin?

TERKENA TEMBAKAN -- Tank Rusia terkena tembakan rudal Ukraina. Saat ini pasukan Rusia mampu dilumpuhkan oleh pasukan Ukraina yang punya kemampuan militer terbatas.
TERKENA TEMBAKAN -- Tank Rusia terkena tembakan rudal Ukraina. Saat ini pasukan Rusia mampu dilumpuhkan oleh pasukan Ukraina yang punya kemampuan militer terbatas. (Tribunnews.com)

Sebanyak 53 pesawat ditembak jatuh masing-masing 27 pesawat tempur dan 26 helikopter.

Termasuk 146 tank dan 49 senjata artileri ikut dihancurkan, termasuk dua drone yang diamankan pihak Ukraina.

Mantan Kepala Pertahanan Anggota NATO Estonia, Riho Terras mengatakan Putin saat ini tengah mengamuk.

"Putin sangat marah, ia pikir seluruh perang akan mudah, dan semuanya akan selesai dalam waktu 1 hingga 4 hari," cuit Terras di Twitter seperti dikutip dari New York Post.

"Rusia merasa kaget dengan menakutkannya perlawanan yang mereka hadapi," tambah Terras.

Apalagi, menurut Terras, Rusia harus mengeluarkan biaya 20 miliar dolar AS atau setara Rp 287 triliun per hari untuk melakukan serangan militer ke Ukraina.

Ia mengklaim laporan lain yang menunjukkan bahwa Rusia tak memiliki rencana taktis untuk menghadapi perlawanan Ukarina.

Terras menyatakan bahwa seluruh rencana invasi Rusia bergantung pada usaha menabur kepanikan di antara warga sipil dan angkatan bersenjata.

Selain itu juga dengan memaksa Zelensky untuk melarikan diri.

Terras juga memposting gambar yang tampaknya merupakan laporan intelijen yang ditulis dalam bahasa Rusia.

"Putin mengamuk. Ia sebelumnya yakin bahwa itu akan mudah sekali," arti terjemahan dari bahasa tersebut.

Terras mengutip laporan intelijen mengatakan militer Rusia memiliki cukup roket hanya untuk tiga atau empat hari.

Dengan sanksi baru yag dijatuhkan ke Rusia karena penyerangan ke Ukraina, mereka diperkirakan tak akan bisa mengganti senjata yang habis.

"Jika Ukraina mampu menahan Rusia selama 10 hari, Rusia akan diharuskan melakukan negosiasi karena mereka sudah tak memiliki uang, senjata dan sumber daya," katanya.

Baca juga: Strategi Putin Sulit Terbaca, Tapi Musuh Heran Rusia Siaga Tinggi Nuklir , Tujuan Adu Domba Lawan?

Semua Mayat Tentara Rusia Dipulangkan

Komite Palang Merah Internasional ICRC mengatakan mereka menerima permintaan Dubes Ukraina di PBB untuk memulangkan jenazah tentara Rusia yang tewas dalam penyerbuan ke Ukraina tetapi tidak memiliki nomor identitas, seperti dilaporkan Associated Press, Minggu, 27 Februari 2022.

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mentweet pada hari Sabtu, 26 Februari 2022 Ukraina meminta ICRC "memfasilitasi pemulangan ribuan mayat tentara Rusia" yang terbunuh selama invasi ke Ukraina, sambil memperlihatkan grafik korban tewas tentara Rusia yang diklaim berjumlah ribuan jenazah.

Kyslytsya mentweet orang tua di Rusia harus memiliki kesempatan "untuk mengubur mereka dengan bermartabat." "Jangan biarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menyembunyikan skala tragedi," desak dia.

Laetitia Courtois, pengamat tetap ICRC untuk PBB mengatakan kepada The Associated Press Sabtu malam, situasi keamanan saat ini "adalah perhatian utama dan batasan bagi tim kami di lapangan" dan "karena itu kami tidak dapat mengonfirmasi jumlah atau detail lainnya."

Dia mengatakan "ICRC dapat bertindak sebagai perantara netral" dalam pengembalian mayat dan masalah kemanusiaan lainnya dalam konflik, termasuk mengklarifikasi nasib orang hilang, menyatukan kembali keluarga, dan mengadvokasi perlindungan tahanan "dalam kemungkinannya."

Mayor Jenderal Ukraina Borys Kremenetsky mengatakan kepada wartawan di Washington hari Sabtu, Ukraina menangkap sekitar 200 tentara Rusia yang "diperlengkapi dengan buruk".

Baca juga: Ratu Kecantikan Ukraika Angkat Senta dan Berperang Lawan Rusia, Padahal Bisa Kabur dari Negaranya

"Kami menangkap sekitar 200 tentara Rusia, beberapa di antaranya berusia 19 tahun, tidak terlatih sama sekali, perlengkapannya buruk. Kami memperlakukan mereka sesuai Konvensi Jenewa, menurut hukum humaniter internasional," kata Kremenetsky, yang merupakan pejabat pertahanan di Kedutaan Besar Rusia. Ukraina di AS, seperti dilansir CNN.

CNN belum dapat memverifikasi klaim sang jenderal secara independen.

Dia juga mengatakan tentara diizinkan untuk "menelepon orang tua mereka" dan diberi makanan dan air.

Kremenetsky mengatakan dia bekerja sama dengan Pentagon, tetapi Ukraina masih membutuhkan lebih banyak dukungan dengan bantuan militer.

"Ada daftar persyaratan penting, dan kami masih membutuhkan lebih banyak kemampuan."

"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa apa yang kami terima sudah digunakan dengan cara yang benar," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: Besok, Rusia Targetkan Kemenangan Atas Ukraina: Disebut Invasi Akan Berakhir

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved