Berita NTT Hari Ini
Bibit Siklon Tropis 99S Berubah Jadi Siklon Tropis Anika di Laut Timor, Bergerak ke Australia Barat
Berdasarkan pantauan di Zoom.earth, Siklon Tropis Anika ini memiliki kecepatan angin 85 km/jam dan masuk sistem kategori 1 atau C1.
Penulis: Eflin Rote | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM - Bibit Siklon Tropis 99S yang sempat terpantau di sekitar Laut Timor telah terbentuk menjadi Siklon Tropis Anika pada Sabtu 26 Februari 2022 sekitar pukul 02.00.
Bibit Siklon Tropis 99S ini sebelumnya terpantau berada di sebelah utara Australia bagian barat atau di sekitar Laut Timor tepatnya di 12.7 LS, 127.6 BT dengan kecepatan angin 35 knot.
Berdasarkan pantauan di Zoom.earth, Siklon Tropis Anika ini memiliki kecepatan angin 85 km/jam dan masuk sistem kategori 1 atau C1.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Bibit Siklon Tropis di Laut Timor
Dikutip dari Abc.net.au, saat ini Siklon Tropis Anika sedang bergerak ke arah selatan menuju Pantai Utara Kimberley, Australia Barat.
Zona peringatan pun membentang dari Pantai Dundee, 130 kilometer selatan Darwin, hingga Dataran Tinggi Mitchell di WA, termasuk Wadeye di NT dan Wyndham dan Kalumburu di WA.
Zona pengawasan tetap diberlakukan dari Point Stuart di NT hingga Pantai Dundee, termasuk Kepulauan Tiwi dan Darwin, dan dari Dataran Tinggi Mitchell hingga Pulau Kakatua di WA.
Baca juga: BREAKING NEWS: Nenek 90 Tahun Hanyut Terbawa Banjir di Tanah Putih Kupang
Para peramal cuaca mengatakan Siklon Tropis Anika telah menahan angin di dekat pusat hingga 85 kilometer per jam dengan hembusan angin sekitar 120 kilometer per jam.
Menurut prediksi, Siklon Tropis Anika akan 'mendarat' pada Sabtu 26 Februari 2022 malam atau berada sekitar350 kilometer barat daya Darwin dan 175 kilometer timur laut Kalumburu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini mengenai adanya bibit siklon tropis 99sS di Laut Timor atau Utara Australia.
Baca juga: Takut Gempa dan Gelombang Tinggi Nelayan di LAUT Tidak Melaut
Titik itu menjadi daerah pertemuan/perlambatan angin (konvergensi) di Laut Timor.
Kepala BMKG Stasiun El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, Sabtu 26 Februari 2022 menjelaskan, akibat dari itu terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Dampak dari hujan dan angin kencang adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir rob di wilayah pesisir, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin dan sambaran petir.
(*)