Berita Manggarai Timur Hari Ini
Takut Gempa dan Gelombang Tinggi Nelayan di LAUT Tidak Melaut
Takut Gempa Bumi dan Gelombang Laut Tinggi Nelayan di Kecamatan Lamba Leda Utara Tidak Melaut
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Akibat cuaca yang tidak bersahabat berupa gelombang laut tingggi apalagi sering terjadinya gempa bumi, para nelayan di pesisir wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT) tidak melaut untuk menangkap ikan sebagai mata pencaharian mereka.
Camat LAUT Agus Supratman, kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 26 Frebuari 2022, mengatakan, warga 5 desa di pesisir laut, Desa Satar Punda Barat, Satar Punda, Satar Kampas, Satar Padut dan Haju Wangi, yang mata pencahariannya nelayan juga turut jadi korban. Sebulan terakhir, warga tidak bisa melaut akibat gelombang tinggi.
"Nelayan tidak berani melaut dan terpaksa memarkir alat tangkap ikan seperti sampan dan perahu motor karena dengan gelombang besar dan cuaca ekstrem. Selain itu, akibat lain para nelayan takut melaut karena gempa. Wilayah Lamba Leda Utara sangat dekt dengan titik gempa,"ujar Camat Agus.
Agus juga mengatakan, akibat cuaca hujan lebat terjadi banjir di sungai Wae Laing dan Wae Rutung. Banjir itu meluap dan merendam rumah warga, Sabtu 26 Frebuari 2022. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini. Namun fasilitas publik, rumah warga, lahan persawahan dan alat pertanian terendam banjir.
Baca juga: Rumah dan Sawah Terendam Banjir, 3.045 Jiwa Warga LAUT Matim Terancam Kelaparan
Selain itu, sebagian ternak milik warga yang merupakan nelayan juga terhanyut banjir sehingga terjadi hilangnya pendapatan bagi nelayan.
"Sejauh ini belum bisa dipastikan data pasti kerusakan barang dan hewan milik warga yang rusak dan terhanyut banjir sebab cuaca di wilayah itu masih ekstrem. Taksasi kerugian materil akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,"ungkap Camat Agus. (*)