Berita Sumba Barat Daya Hari Ini

Moeldoko Jamin Aspirasi Rakyat Bangun Tembok Penahan dan Jembatan Gantung Sampai Ke Kementerian PUPR

Moeldoko Jamin Aspirasi Rakyat Bangun Tembok Penahan dan Jembatan Gantung Sampai Ke Kementerian PUPR

Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
KSP Moeldoko didampingi Bupati SBD, dr.Kornelius Kodi Mete, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IPem dan sejumlah pejabat lainnya berkunjung ke Kampung adat Ratenggaro di Kecamatan Kodi Bangedo, SBD, Kamis 24 Februari 2022 sore. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko memastikan aspirasi  warga kampung adat Ratenggaro di Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi NTT yang meminta pemerintah membantu membangun tembok penahan pesisir pantai dan membangun jembatan gantung yang menghubungkan warga kampung adat Ratenggaro dengan warga kampung adat Wainyapu sepanjang 300 meter akan sampai kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

Salah satu tugas KSP adalah turun langsung ke lapangan bertemu masyarakat, menyerap keluh kesah rakyat dan mencatatnya serta seterusnya melanjutkan aspirasi tersebut kepada kementerian terkait. KSP bertugas hanya menghimpun aspirasi rakyat, lalu menyampaikan kepada kementerian terkait selaku eksekutornya.

Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Purn) Dr. Moeldko menyampaikan hal itu ketika menjawab keluhan warga kampung adat Ratenggaro, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi NTT pada saat berkunjung ke kampung adat itu, Kamis 24 Februari 2022 sore.

Baca juga: Kepala Staf Presiden RI, Moeldoko Kembali Kujungi Sumba

Menurutnya, memang perlu pertimbangan pemerintah untuk membantu warga membangun tembok penahan pesisir pantai Ratenggaro demi mencegah terjadinya abrasi pantai. Hal itu mengingat perkampungan adat Ratenggaro berada di pesisir pantai Ratenggaro. Bila kondisi itu dibiarkan akan mengancam keselamatan kampung adat Ratenggaro.

Sedangkan berkaitan dengan permintaan agar pemerintah membangun jembatan gantung demi mempermudah akses warga kedua kampung adat yakni kampung adat Ratenggaro dan kampung adat Wainyapu yang berjarak sekitar 300 meter akan tetap menjadi perhatian pemerintah. Ia memastikan aspirasi warga tersebut akan tersampaikan langsung kepada Kementerian PUPR RI.

Selanjutnya terkait permintaan bantuan biaya pembangunan rumah adat ataupun rehabilitasi rumah adat warga Kampung Ratenggaro, KSP Moeldoko mengatakan hal itu akan tersampaikan kepada Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif RI. Mengingat besarnya biaya pembangunan sebuah rumah adat di wilayah yang bisa menghabiskan dana hingga Rp 500-an juta sebagaimana dipaparkan salah satu tokoh mudah kampung adat Ratenggaro, pak Adi Mada pada saat menerima kunjungan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko ke kammpung itu, Kamis 24 Februari 2022.

Baca juga: Moeldoko kepada Pelajar Sumtim: Jika Tidak Merantau untuk Sekolah, Mungkin Saya Tidak jadi Jenderal

Dalam kesempatan itu, KSP Moeldoko meminta masyarakat selalu menjalankan kehidupan  dengan baik demi meningkatkan kesejahteraan anggota keluarganya. Ia  meminta agar keluarga memperhatikan gisi anak-anak agar tumbuh kembang menjadi generasi sehat dan generasi cerdas sebagai penerus keberlanjutan bangsa ini ke depan.

Dan hari ini, Jumat 25 Februari 2022 pagi, Kepala Staf Presiden RI, Moeldoko didampingi bupati dan wakil bupati SBD serta sejumlah pejabat lainnya  secara resmi membuka kegiatan budaya pasola di Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya. Selanjutnya siang ini, Jumat 25 Februari 2022, Kepala Staf Presiden Moeldoko dan rombongan meninggalkan SBD dan kembali ke Jakarta. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved