Berita Kota Kupang

Andre Koreh Bicara Soal Banjir, Master Plan Drainase Kota Kupang Sudah Ada Tapi Masih Masalah

terbukti hampir setiap tahun,  jika ada hujan dalam kapasitas tinggi maka muncul genangan dimana mana yang menggangu aktifitas warga. 

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK POS-KUPANG.COM
Andre Koreh. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - "Secara umum drainase dalam Kota Kupang belum berfungsi secara maksimal dari yang seharusnya membawa genangan air dalam Kota Kupang. Padahal, master plan drainase Kota Kupang sudah ada,".

Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah NTT periode 2021-2025, Dr. Andre W. Koreh, M.T, saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis 24 Februari 2022.

Menurut Andre, jika dipersentasi, maka sekitar 40 persen saja drainase bisa mengatasi genangan air di Kota Kupang.

Baca juga: Pasca Dihantam Banjir, Akses Jalan Gua Lourdes Kota Kupang Rusak Total

"Jika dipersentasi,  maka saya menilai kurang lebih sekitar 40 persen saja drainase bisa mengatasi genangan dalam Kota Kupang," kata Andre.

Dijelaskan, terbukti hampir setiap tahun,  jika ada hujan dalam kapasitas tinggi maka muncul genangan dimana mana yang menggangu aktifitas warga. 

"Kondisi ini selalu berulang dari tahun ke tahun," katanya.

Baca juga: Dorong Herd Immunity, PSMTI Kota Kupang Bersama Biddokes Polda NTT Gelar Vaksinasi Drive Thru

Ditanyai soal penyebab, Andre mengatakan,  penyebabnya  adalah karena memang  pembangunan drainase di Kota Kupang belum serius dan fokus dikerjakan baik oleh pusat, provinsi dan Kota Kupang sendiri. 

"Padahal master plan drainase Kota Kupang sudah ada dan  dibuat sesuai kewenangannya. Hanya saja eksekusi progamnya yang masih bersifat parsial, sehingga tidak  heran akan terus berulang terjadi, 
apalagi jika terjadi curah hujan ekstrim," katanya.

Dikatakan,  persoalannya masih ada tiap tahun karena memang drainase selalu dibicarakan di saat Kota Kupang terendam, sementara di musim kemarau, seolah-olah diabaikan.

Baca juga: Semua Kelurahan di Kota Kupang Ada Kasus Covid-19, Masyarakat Diminta Waspada

"Kita sering bicara drainase kota saat Kota Kupang terendam banjir dan genangan di mana -mana. Namun.  saat kering kita seolah-olah melupakan drainase.  Bahkan anggaran yang diajukan untuk membangun drainase  kota bisa saja mengalami pemotongan dan lain sebagainya," ujar Andre.

Andre yang juga Mantan Kepala Dinas PUPR NTT (2009-2019) ini mengatakan, kondisi itu berakibat pada tidak maksimalnya penanganan genangan dalam Kota Kupang. 

"Padahal saat saya masih Kadis PUPR sekitar lima  tahun lalu, saya pernah memaparkan kebutuhan anggaran drainase Kota Kupang baik untuk saluran drainase primer , sekunder dan tersier, sesuai kewenangan daerah di hadapan semua anggota Komisi V DPR RI," katanya.

Baca juga: Jalan Gua Lordes Kota Kupang Diterjang Banjir, Warga Ini Tetap Santai

Lebih lanjut Andre yang juga sebagai Ketua Ikatan Alumni Pasca Sarjana Undana Kupang ini mengatakan, yang perlu dibenahi adalah eksekusi programnya saja.

Selain itu, harus ada kesadaran kolektif dari semua pihak, baik Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT ) II, sebagai perangkat pusat yang ada di NTT dan juga Pemprov NTT dan Pemkot Kupang sebagai  penanggung jawab pekerjaaan drainase serta lembaga Legislatif baik pusat maupun daerah untuk kembali duduk bersama agar apa yang sudah dikaji melalui master plan drainase Kota Kupang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved