Berita Nasional Hari Ini

Setelah Jadi KSAD, Jenderal Dudung Kini Jadi Panglima Perang Suku-NTB, Kata Hatinya Bikin Kamu Baper

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman dinobatkan jadi Panglima Perang Suku Sasak, saat ia berkunjung ke Lombok Tengah-NTB.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
PANGLIMA PERANG -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dinobatkan jadi Panglima Perang Suku Sasak-NTB untuk menjadi panglima perang untuk menjaga keutuhan NKRI. 

POS-KUPANG.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman kini dinobatkan jadi Panglima Perang Suku Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penobatan Jenderal Dudung itu, ketika ia melakukan kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 21 Februari 2022.

Penganugerahan gelar panglima tersebut sama sekali tidak disangka-sangka oleh Jenderal Dudung.

Oleh karenanya, Jenderal Dudung pun mengungkapkan rangkaian kata-kata yang bikin haru.

"Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya mendapat anugerah kehormatan ini, gelar Prawireng Jayeng Bhuwane dari Suku Sasak," ujarnya.

Gelar kehormatan masyarakat Suku Sasak itu bermakna Panglima Perang yang bertugas menjaga keutuhan negara.

Jenderal Dudung mendapat gelar itu saat melakukan kunjungan kerjanya ke wilayah Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin 21 Februari 2022.

Melansir dari rilis resmi Dispenad, penganugerahan gelar itu diberikan Ketua Majelis Adat Sasak,  H. Lalu Wiratmaja mewakili masyarakat Suku Sasak.

Baca juga: Jenderal Dudung Abdurachman Jenguk Tukul Arwana, Terungkap Tulisan Haru: Sahabat Tak Mengenal Batas

Setelah menerima gelar adat tersebut, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan rasa bangga dan haru atas hal tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya, semoga di bawah kepemimpinan para pejabat dan tokoh masyarakat Suku Sasak, semua masyarakat dapat memberikan ketenteraman, keamanan dan kedamaian dalam menjalankan kehidupan demi tegaknya NKRI, " ucap KSAD.

Dalam kunjungannya ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), KSAD Jenderal Dudung Abdurachman didampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Rahma Dudung Abdurachman.

Mereka disambut Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, Danrem 162/WB Brigjen TNI Lalu Rudy Irham Srigede serta unsur Forkopimda.

Selain menerima gelar adat dari Majelis Adat Sasak, ia juga meninjau vaksinasi dan pemberian sembako di Ponpes Al Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat.

Berikutnya meninjau Bukit 360 dan Rest Control Circuit Mandalika pada Selasa 22 Februari 2022.

Jenderal Dudung Minta Pendapat Purnawirawan TNI AD

Jenderal Dudung Abdurachman saat bertemu para purnawirawan TNI AD, Minta Saran untuk Masalah KKB Papua.

Sebelumnya, Jenderal Dudung Abdurachman meminta saran untuk mengatasi permasalahan KKB Papua.

Orang nomor 1 di TNI AD itupun mengumpulkan para purnawirawan jenderal TNI yang sudah berpengalaman.

Mereka berkumpul dalam sebuah acara forum silaturahmi.

Forum silaturahmi ini merupakan forum yang penting, guna menerima masukan-masukan dari para senior pendahulu, sehingga dapat menjalankan tugas sesuai norma.

Baca juga: Mertua Jenderal Dudung Abdurachman Ternyata Orang Berpengaruh di PDIP, Punya Jabatan Mentereng

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada acara silaturahmi dengan para Purnawirawan TNI AD di Aula GPH Djatikusumo Mabesad, Rabu 16 Februari 2022.

“Saya juga memohon bimbingan dan arahan kepada para senior agar marwah Angkatan Darat tetap terjaga," ujar Kasad, melansir dari rilis Dispenad.

Kasad juga meminta masukkan sebagai solusi yang tepat dari para purnawirawan guna keberhasilan dalam mengatasi permasalahan di Papua.

Dijelaskan Kasad bahwa saat ini telah dilakukan berbagai upaya kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan di Papua dengan cara pendekatan teritorial antara Prajurit TNI AD dengan masyarakat sehingga harapannya permasalahan di Papua dapat diselesaikan.

KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman ketika memberikan penjelasan tentang pernyataannya yang menyebutkan bahwa Tuhan bukan orang Arab.
KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman ketika memberikan penjelasan tentang pernyataannya yang menyebutkan bahwa Tuhan bukan orang Arab. (Tribunnews.com)

Selanjutnya Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga menyampaikan dalam menghadapi tahun politik tentunya akan banyak kepentingan politik baik dari golongan maupun kelompok yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun hal tersebut dapat dihindari dengan tetap berpegang teguh pada Bhineka Tunggal Ika dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada acara tersebut, salah satu tokoh purnawirawan Jenderal TNI Purn Dr. (HC). Agum Gumelar, M.Sc menuturkan bahwa saat ini ada beberapa ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara di antaranya berupa ancaman dari luar negeri, konflik perbatasan dengan negara Asean, pergerakan di daerah yang berusaha meninggalkan NKRI yang terlihat saat ini di Papua.

"Ancaman tersebut dapat diatasi dengan peran aktif secara benar dari kegiatan pembinaan teritorial di daerah, termasuk kegiatan intelijen, serta melaksanakan koordinasi yang ketat dengan berbagai pihak, dan terus menjaga soliditas TNI-Polri sehingga dapat menjaga keutuhan NKRI," ujar Agum Gumelar.

Baca juga: Sekarang Jadi Jenderal, Tapi Dulu Dudung Abdurachman Jadi Penjual Kue dan Loper Koran, Simak Ini

Sedangkan Letjen TNI Purn Sjafrie Sjamsoedin, M.B.A. dalam paparannya, mengingatkan kembali tentang Jati diri TNI sebagai Tentara Pejuang, Tentara Rakyat dan Tentara Nasional yang merupakan hasil pemikiran dari para pendahulu.

Kemudian penegasan kembali prinsip Pancasila serta pasal 27 dan 30 UUD 1945 tersebut sebagai pegangan TNI yang merupakan esensi Sistem Pertahanan Rakyat Semesta, dan TNI sebagai pengawal UUD 1945.

Purnawirawan lain yang tampak hadir pada acara tersebut di antaranya Jenderal TNI Purn Dr.(HC). Agum Gumelar.M.Sc, Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu, Jenderal TNI Purn Mulyono, Letjen TNI Purn J. Suryo Prabowo, Letjen TNI Purn Muzani Syukur.

Usai acara, Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu menyampaikan bahwa ini adalah pertemuan yang sangat bagus, di mana ada kesinambungan hubungan antara senior dan junior.

Rantai Komando tidak boleh putus. Teruslah baik-baik terhadap rakyat, karena bila sudah seperti itu, tanpa diminta rakyatpun akan mendukung TNI AD.

Sedangkan Letjen TNI Purn J. Suryo Prabowo mengapresiasi inisiatif yang dilakukan untuk membangun komunikasi dengan Purnawirawan.

Ancaman ke depan bukan dari luar, tetapi dari rakyat sendiri. Semoga TNI AD selalu di hati rakyat.

Senada dengan kedua tokoh tersebut, purnawirawan yang lain juga menyampaikan apresiasi atas acara yang digelar oleh TNI Angkatan Darat tersebut.

Mayjen TNI Purn Dr. Bimo Prakoso mengatakan selalu bangga dengan TNI AD.

Angkatan Darat adalah center of gravity, negara ini akan rubuh atau tetap Berjaya tergantung dari Angkatan Darat.

Letjen TNI Purn Suyono selaku anggota keluarga besar angkatan 65 mengapresiasi pimpinan Angkatan Darat dan menyampaikan peribahasa bahwa meraih prestasi itu sulit, menjaganya juga sulit.

Letjen TNI Purn Romulo Robert Simbolon memandang bahwa acara seperti sangat bermanfaat, karena Kasad dapat mendengarkan dan menimba pengalaman dari para senior.

Baca juga: FAKTA! Koalisi Ulama Habaib Laporkan Jenderal Dudung Abdurachman ke Polisi Militer, Ini Pemicunya

Meski tantangannya sudah berbeda di era sekarang, namun nilai-nilai dasar intrinsik masih bisa tetap diimplementasikan.

Mayjen TNI Purn Glenny Kairupan memberikan statemen bahwa Angkatan Darat adalah tulang punggung negara yang sudah dibuktikan oleh sejarah.

Banyak orang-orang tidak bertanggungjawab yang ingin TNI AD menjadi lemah.

Oleh karena itu, kegiatan ini sangat positif karena dapat menjadi sarana mendapatkan saran masukan dari para senior sehingga peran TNI AD tetap eksis.

Pejabat teras Mabesad yang turut Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Wakasad dan Para Asisten Kasad.(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: Pertama Kali dalam Hidup Jenderal Dudung Abdurachman, Dapat Gelar Panglima Perang dari Suku Sasak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved