PHRG Pohonitas Manulai 2 Kota Kupang Diperhadapkan, Simak Pesan Pdt. Thom Hayr,S.Th

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Sebanyak 66 Panitia Hari Raya Gerejawi (PHRG) GMIT Pohonitas Manulai 2,Kecamatan Alak, Kota Kupang diperhadapkan. 

Perhadapan PHRG GMIT Pohonitas Manulai 2 ini berlangsung dalam kebaktian Minggu 20 Februari 2022. Kebaktian ini dipimpin Pdt. Inggerid Lina Kalian, S. Si.Teologia.

Ketua Majelis Jemaat GMIT Pohonitas Manulai 2 ,Pdt. Thom Hayr,S.Th mengatakan, pembentukan PHRG tahun 2022 ini merupakan kelanjutan dari amanat-amanat yang lalu bahwa setiap tahun harus membentuk PHRG. Namun, ada satu hal yang ada pada PHRG 2022 ini, bahwa mereka akan mengerjakan tugas-tugas dan pelayanan mereka berkaitan dengan momen-momen gerejawi  yang ada menjadi sentuhan-sentuhan layanan gerejawi bagi semua warga jemaat.

Baca juga: Update Covid-19 di Kota Kupang, Ini yang Terbaru, 120 Pasien Dirawat di Rumah Sakit

Menurutnya, ada satu kekhasan di tahun 2022 ini bahwa GMIT akan mengalami ulang tahun ke 75. Dijelaskan Pdt. Thom bahwa kondisi itu tentu akan menjadi sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun  sebelumnya, yang mana PHRG harus bagaimana menyiapkan seluruh tugas dan tanggung jawab dan pelayanan mereka sehingga di tahun ini perayaan  ulang tahun GMIT lebih terasa di usia ke-75.

" PHRG GMIT Pohonitas Manulai 2 tahun ini lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya yang hampir 100 orang. Karena itu, dengan jumlah sedikit ini diharapkan mereka bisa maksimalkan tugas dan peran masing-masing," ujarnya.

Ketua PHRG,  Henny Radja mengatakan, jumlah PHRG GMIT Pohonitas Manulai 2 yang diperhadapkan sebanyak 66 orang.

Baca juga: Embung di Kampung Lama Manulai 2 Kota Kupang Hampir Kering

"Terima kasih kepada Tuhan yang sudah percayakan kami sebagai PHRG tahun pelayanan 2022," kata Henny.

Menurut Henny, sebelum diperhadapkan mereka sudah melakukan beberapa kegiatan dan  setelah perhadapan ini pihaknya akan menggelar rapat untuk membicarakan hal-hal seperti mempersiapkan untuk perayaan Paskah 2022 dan pada Mei bulan Bahasa dan Budaya.

Baca juga: Aset Wisata Gua Monyet di Kota Kupang Kurang Perhatian Pemerintah, Begini Kondisinya

"Harapan saya bahwa kita semua harus memahami bahwa ini panggilan pelayanan kepada Tuhan bukan kepada siapa-siapa, sehingga kita masing-masing memiliki kredibilitas untuk melayani Tuhan," katanya.

Dikatakan, PHRG adalah pelayanan kepada Tuhan sehingga harus menggeserkan semua persepsi, rasa sakit, ketersinggungan. "Kita tahu bahwa kedepan tantangan kita banyak tetapi kita harus bergandengan tangan dalam mensukseskan kegiatan hari raya gerejawi," ujarnya. (*)