Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Sabtu 19 Februari 2022: Berubah Wajah

Belakangan ini banyak orang sedang "demam" menggunakan aplikasi FaceApp. Di berbagai media sosial banyak yang meng-upload hasil edit foto wajah.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Saat pembaptisan-Nya di Yordan, terdengar suara dari sorga, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" (lih. Mrk 1:11).

Sejak itu saat tampil dan selama berkarya, Yesus selalu berusaha memperkenalkan identitas-Nya.

Namun ternyata sepanjang itu, orang tidak menangkap identitas-Nya, tidak mengakui bahwa Ia adalah Anak Allah yang dikasihi Bapa.

Maka Ia berubah rupa, agar keilahian-Nya nampak. Jati diri-Nya sebagai Putera yang berkenan pada perutusan-Nya ditangkap.

Dengan berubah rupa, Yesus ingin menunjukkan identitas-Nya, jati diri-Nya, eksistensi-Nya bahwa Ia adalah Putera Allah, Anak Allah dalam arti yang sesungguhnya, dalam arti kata asli, bukan dalam arti kiasan.

Saya catat pesan bermakna berikut ini.

Pertama, Yesus pun berubah rupa untuk saya. Dia berubah rupa karena mungkin selama ini saya lebih menganggap Dia seperti tokoh-tokoh lain.

Hari ini saya kagumi, tapi mungkin besok sudah saya hujat. Dia berubah rupa, menunjukkan wajah keilahian-Nya, agar saya tahu bahwa Dia melebihi artis mana atau tokoh mana pun.

Dia bahkan melebihi siapa pun sehingga pengajaran-Nya harus saya dengarkan. Terutama ajaran-Nya tentang menyangkal diri dan memikul salib.

Sebab bila saya tak menyangkal diri, dapatkah saya mengharapkan "berubahnya rupa" saya kelak mirip dengan yang dialami Yesus?

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Kamis 10 Februari 2022: Kasih Yesus Lintas Batas

Kedua, saya pun harus mau berubah rupa. Atau paling tidak mau diubah rupa oleh Tuhan. Bukan melulu berubah rupa dengan mempercantik diri di salon, spa, klinik kecantikan.

Namun berubah rupa sehingga menampak jelas wajah keilahian dari dalam diri saya. Yakni wajah seorang yang jujur, tulus, penuh cinta.

Ketiga, kadang saya dihargai dan menghargai orang karena wajah. Sering saya tak lagi bisa dikenali dan tak mau mengenali orang karena telah berubah wajah.

Kiranya saya tidak terbuai oleh wajah duniawi yang gemerlapan yang membuat saya lupa diri dan tak tahu diri lagi.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 19 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved