Berita Belu Hari Ini

WKRI Atambua Selenggarakan Pelatihan Fasilitator Pasca Bencana Siklon Seroja

Pengurus WKRI Atambua Kabupaten Belu Selenggarakan Pelatihan Fasilitator Pasca Bencana Siklon Seroja

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
PELATIHAN - Pelatihan Fasilitator Pemulihan Psikologis Korban Bencana yang diselenggarakan DPD WKRI Keuskupan Atambua, di Aula Pastoral Emaus Centre (EPC), Sabtu 12 Febuari 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,  Teni Jenahas

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pasca bencana siklon seroja, Dewan Pengurus Daerah (DPD) 
Wanita Katolik Republik Indonesia ( WKRI) Keuskupan Atambua menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Pemulihan Psikologis Korban Bencana. 

Kegiatan bertempat di Aula Pastoral Emaus Centre (EPC), Atambua, Sabtu-Minggu, 12-13 Febuari 2022.

Kegiatan ini sebagai bentuk peduli kemanusiaan untuk daerah-daerah yang terdampak langsung badai seroja pada bulan April 2021 di Kabupaten Malaka dan Timor Tengah Utara.  

Dalam pembukaan pelatihan ini, Ketua Presidium DPD Keuskupan Atambua, Agustina Asa, S. Pd, menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk membantu anak-anak dan orang dewasa yang terdampak langsung dari siklon seroja.

Baca juga: Uskup Agung Kupang : WKRI Harus Mengambil Bagian dalam Menyelesaikan Pekerjaan 

Ia mengharapkan agar para fasilitator sungguh memberi diri dan bekerja dengan hati. Ini sebagai bentuk peduli kemanusiaan karena membantu banyak orang untuk keluar dari beban hidup yang menekan. Kehadiran para fasilitator kiranya membawa berkat bagi banyak orang yang dilayani di mana saja berada.

"Mari kita bekerja dengan hati dan pasti hasilnya luar biasa. Banyak orang yang kita layani kiranya merasakan kebaikan Tuhan melalui pelayanan dan karya kita," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Agustin menjelaskan tentang organisasi WKRI yang sangat mengedepankan prinsip-prinsip dasar sesuai Ajaran Sosial Gereja (ASG). 

"Dengan terlibat dalam organisasi WKRI berarti harus siap dan berusaha mengabdikan diri secara total, berjiwa sosial dan mandiri.  Prinsip solidaritas dan subsidiaritas perlu dibangun karena inilah spirit yang tertuang dalam ajaran sosial Gereja," tutunya.

Baca juga: Warga 2 Desa Terdampak Badai Seroja di Malaka Tengah Didatangi Tim WKRI

Penegasannya lebih lanjut bahwa sebagai murid Tuhan, kita harus berjuang untuk terobos situasi sulit. 

"Setiap anggota WKRI harus ada semangat perutusan. Membangun sikap, asi, asa, dan asu dalam pelayanan hidup menggereja," kata Kepala Sekolah SMPN I Atambua ini.

Pendamping rohani DPD WKRI Keuskupan Atambua,  Pater Vincentius Wun, SVD saat menghadiri pembukaan kegiatan ini sangat bangga karena ada satu gerakan kemanusiaan yang telah dibangun oleh organisasi ini. 

Baginya terobosan yang dibuat dengan pendampingan bagi para fasilitator pasca siklon seroja untuk para fasilitator sebagai bentuk merasul di tengah umat. 

"WKRI Keuskupan Atambua hebat karena telah terlibat langsung dalam gerakan pemberdayaan dan kemanusiaan. Ada pemulihan bagi para korban bencana baik fisik, psikis dan spiritual. Anda telah menjadi rasul awam. Menghadirkan wajah Gereja dalam dunia. Ini satu karya ilahi. Menjalankan amanat dan perintah  Yesus. Melayani mereka yang menderita", ucap Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua ini.

Setelah kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Presidium DPD WKRI Keuskupan Atambua, langsung dilanjutkan dengan pembagian kelompok sesuai kategori. Setiap kelompok didampingi sekaligus dianimasi sebelum diutus ke lokasi pasca bencana.

Ketua panitia, Elisabeth Botha diawal kegiatan sangat mengharapkan agar kegiatan ini bisa mambantu para fasilitator demi memperlancar pelaksanaan di lokasi pasca bencana sesuai rencana yang telah ditentukan. Ia mengatakan jika dilaksanakan dengan hati pasti semua berjalan aman. 

"Jika dilaksanakan dengan hati pasti semua berjalan aman. Bersama kita bisa," katanya. (*) 
 

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved