PMI Asal Flotim Tewas Tenggelam di Batam

Dua Jenazah PMI Asal Adonara Flores Timur Tiba di Larantuka

Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang tewas tenggelam saat menyeberang dari Batam

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Dua jenazah PMI asal Adonara saat hendak diberangkatkan ke Pulau Adonara 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang tewas tenggelam saat menyeberang dari Batam, Kepulauan Riau ke Malaysia tiba di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 

Kepala Buruh Migran Indonesia Cabang Flores Timur, Noben Dasilva mengatakan, kedua jenazah itu akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara.

Dua PMI asal Adonara itu bernama, Mariana dari Desa Nelelamawangi, Kecamatan Ile Boleng dan Sesilia Siba Wara dari Desa Lamabayung, Kecamatan Ile Boleng. 

Menurut dia, jenazah PMI tersebut diantar petugas UPT BP2MI Kupang NTT yakni, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT. BP2MI Kupang, Lukas Doni Pura, bersama Analis Tenaga Kerja UPT.  BP2MI Kupang, Muhammad Nur Baria, didampingi Suster Laurntina, S.CP.

Baca juga: BREAKING NEWS: Lewat Jalur Gelap, 2 PMI Asal Adonara Flores Timur Tewas Tenggelam

Berdasarkan surat keterangan kematian dari Konsulat Jendral Republik Indonesia Johor Baru Malaysia dengan nomor 67/02/SKMtvKons-JB/2022 kedua almarhumah meninggal karena perahu yang ditumpangi tenggelam di tepi laut Tanjung Pengelih Pengerang, 20 Januari 2022 lalu.

Dengan meninggalnya dua PMI ini, maka total PMI asa Flores Timur yang meninggal dunia di Malaysia tahun ini sebanyak tiga orang. Sebelumnya seorang PMI asal Solor Selatan meninggal dunia pada Januari 2022 lalu karena sakit.

Ia berharap peran kepala desa memberikan pemahaman terhadap masyarakat yang hendak merantau ke Malaysia agar tidak ada lagi warga Flores Timur menjadi korban human trafficking.

Baca juga: Lindungi Pekerja Migran Indonesia Perlu Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

"Merantau tidak bisa dilarang, tapi harus ada dokumen jelas. Kebanyakan mereka diiming-iming ke Kalimantan, tapi sampai di sana dinyebrangkan ke Malaysia lewat jalur gelap," tutupnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved