BeritaKota Kupang Hari Ini
SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1 Laksanakan KBM 50 Persen Dalam Kelas
Sekolah Dasar Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1 telah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 50 persen di dalam kelas.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Asti Dhema
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Sekolah Dasar Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1 telah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 50 persen di dalam kelas.
Kepala Sekolah Dasar Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1 Kota Kupang,Olyana S. Manafe mengatakan sekolahnya sudah menerapkan PPKM level 2 pembelajaran 50 persen di dalam kelas dimulai hari ini.
"Sebetulnya edaran tentang PPKM level 2 ini sudah dari minggu lalu kalau tidak salah tapi karena kami bersama dinas pendidikan ini, masih adakan pertemuan untuk menindaklanjuti PPKM level 2 yang dimaksud, sehingga bapak kepala dinas menegaskan untuk segera dilakukan pembelajaran 50 persen dan untuk sekolah kami sendiri hari ini telah kami laksanakan sesuai dengan yang diharapkan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan dan juga bapak walikota,"kata Olyana.
Dia juga menerangkan pada PPKM level 1 sudah melakukan KBM 100 persen di dalam kelas namun karena ada varian baru, terjadilah PPKM level 2 maka menerapkan kembali KBM 50 persen di dalam kelas artinya jika satu kelas itu 28 orang maka maksimal dalam satu kelas hanya 14 siswa.
Baca juga: Kondisi SDN Binlaka Kupang Memprihatinkan,Siswa Numpang Belajar di Rumah Warga.
"Kan sebelumnya itu kan level 1, jadi kita sudah melakukan 100 persen tatap muka namun karena sudah ada varian baru yang terdeteksi di NTT maka terjadilah PPKM level 2 maka kami kembali lagi 50 persen artinya kalau satu kelas itu 28 orang maka dibagi dua 50 persennya belajar di rumah, 50 persennya belajar di sekolah.Jadi, maksimal dalam satu kelas itu hanya 14 orang saja,'"jelas Olyana.
Menurut Olyana,guru harus berusaha memaksimalkan untuk efisien dengan cara 50 persen berada di kelas dengan mewajibkan guru divaksin kemudian 50 persen secara daring diberikan video atau tugas, sehingga siswa tidak terkesan bahwa sekolah libur.
"Kalau mau dikatakan efisien ya kita harus berusaha memaksimalkan untuk harus efisien ya dengan cara yang 50 persen hari ini berada di sekolah, pembelajaran secara daring dengan catatan guru itu sudah divaksin kemudian 50 persen yang berada di luar, kami cukup memberikan video atau tugas, sehingga anak itu di luar tidak terkesan bahwa dia libur,"terangnya.
Olyana menegaskan selama satu sampai dua tahun ini siswa-siswi SD Inpres Kelapa Lima 1 kegiatan belajar mengajarnya tidak maksimal walaupun tetap melaksanakan sekolah daring tetapi daya tangkap anak-anak untuk menyikapi pelajaran melalui video masih kurang.
Baca juga: Pangdam IX Udayana Harap Babinsa Beri Solusi Atasi Persoalan Masyarakat
"Sementara selama satu sampai dua tahun ini anak-anak tidak maksimal begitu, ya memang kita tetap laksanakan online tetapi daya tangkap anak-anak untuk menyikapi pelajaran melalu video itu kan kurang, orangtua juga demikian sehingga ketika ada 100 persen tatap muka, orang tua senang menyambut itu sangat luar biasa cuma kembali lagi ini yang menjadi persoalan tetapi kami sekolah harus berupaya supaya anak-anak tetap mendapatkan pelayanan yang sama begitu,"jelasnya.
Olyana pun berharap siswa-siswinya dalam kondisi sehat dan pihak sekolah selalu melakukan edukasi-edukasi tentang protokol kesehatan (prokes),bagaimana menyikapi lingkungan rumah dan diri sendiri agar bisa terhindar dari Demam Berdarah dan Covid-19.
"Harapannya anak-anak itu paling utama adalah sehat dulu. Ketika sehat apapun yang kita mau lakukan akan lancar tetapi kalau anak-anak punya kondisi sakit apalagi kita sekarang kan ada wabah selain Corona ada DBD. Nah, itu kami selalu melakukan edukasi-edukasi tentang prokes, tentang bagaimana menyikapi lingkungan rumah, diri sendiri untuk bisa terhindar dari DBD maupun Corona ini,"harap Olyana. (cr16)
