Berita Malaka Hari Ini
Petani Jagung di Malaka tiga tahun terakhir gagal panen akibat serangan ulat Grayak
Selama tiga terakhir ini petani jagung di Kabupaten Malaka mengalami gagal panen karena hama ulat Grayak menyerang lahan jagung
Untuk hubungi PPL belum dilakukan pihaknya, karena Teofilus baru memimpin jelang dua bulan. Tapi sesuai pengalaman yang diperoleh sebagai penduduk asli di Harekakae selama ini dirinya belum melihat adanya kegiatan sosialisasi dari pihak PPL.
"Saya biasanya melihat ada bantuan yang diberikan ke warga iya namun setelahnya itu selesai," tandasnya.
Namun, lanjut Teofilus, pihaknya akan menyampaikan informasi ini kepada PPL agar dilakukan advokasi.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Malaka, Vinsensius Kapu melalui Sekretaris Dinas Pertanian Malaka, Daniel Frans Fahik mengatakan, pihaknya bersama tim pengendalian sudah turun lapangan untuk mengecek langsung apa penyebabnya.
"Tim sekarang sudah survei apa penyakit atau hama yang menyerang tanaman jagung milik warga tersebut," katanya.
Karena, lanjut Daniel, cuaca hujan atau panas seperti ini memang musimnya hama atau penyakit menyerang tanaman jagung milik warga.
Sarannya, warga menyemprot menggunakan obat cairan siklon.
Setelah Pos Kupang bertemu lagi di RDP, pihaknya menjelaskan kalau hama ulat Grayak tersebut selain menyerang tanaman jagung milik warga di Desa Harekakae juga menyerang tanaman jagung milik warga di Kecamatan Kobalima dan Kecamatan Wewiku.
Untuk luas lahan pihaknya saat ini belum diketahui persis karena timnya masih melakukan survei di lapangan dan laporan belum disampaikan kembali pada pihaknya.
Plt. Kadis Pertanian Malaka, Vinsensius Kapu mengatakan, mohon bersabar karena tim kita lagi survei di lapangan.
Namun, hal ini juga direspon singkat oleh bupati Malaka di RDP bahwa; "Kadis Pertanian tolong menanggapi ini dengan serius. Terkait kekurangan PPL kita akan melihat ini lagi karena memang kita butuh tenaga PPL," jelasnya.
Ketua Komisi III DPRD Malaka, Marius Boko yang membidangi bidang pertanian itu mengatakan, serangan hama ulat Grayak pada tanaman jagung milik warga tersebut belum diketahui pihaknya.
"Pihaknya justru baru mendengar ketika ada informasi dari pos Kupang," katanya.
Ditanyai terkait anggaran pada Dinas Pertanian Malaka khusus untuk mengendalikan hama ulat Grayak tersebut dirinya belum menjawab karena belum dilakukan tanda tangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
"Saat ini saya lagi ada tugas luar daerah dan setelah balik kembali ke Malaka pihaknya akan menjawab lebih detail," tuturnya.