Berita Lembata Hari Ini
Eksplorasi Budaya Lembata Harus Diikuti Dengan Penyusunan Dokumen PPKD
Eksplorasi Budaya Sare Dame Kabupaten Lembata Harus Diikuti Dengan Penyusunan Dokumen PPKD
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Penggiat budaya Abdul Gafur Sarabiti berharap salah satu tujuan kegiatan eksplorasi budaya Lembata yang sudah dilaunching, Senin, 7 Februari 2022 kemarin, adalah pemutakhiran dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Lembata. Jadi terlebih dahulu perlu dibentuknya tim penyusun pemutakhiran data dan format PPKD.
Menurut Gafur perlu ada intervensi anggaran untuk pemutakhiran data dan perbaikan format PPKD dengan membentuk tim perbaikan PPKD sebagai wujud dari komitmen pemda memajukan kebudayaan sesuai perintah UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.
Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menyebutkan salah satu output dari eksplorasi budaya adalah adanya policy brief tentang apa yang perlu dilakukan untuk membangun Lembata dari aspek budaya.
"Kita juga bisa menghasilkan buku yang terkait dengan muatan lokal jadi pelajaran bagi anak-anak didik," ungkap Bupati Thomas saat konferensi pers.
Baca juga: Demonstrasi Eksplorasi Budaya Sare Dame, Bupati Lembata: Silakan Saja, Itu Hak Setiap Orang
Tim ahli yang juga pencetus ide dan semangat sare dame, Dr Hippolitus Kristoforus Kewuel, dosen Antropologi Filsafat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya telah tiba di Lembata. Dr Hippo juga didampingi oleh Dr. Drs. Ola Rongan Wilhelmus, M. Sc, dosen di STKIP Widya Yuwana Madiun. Kedua akademisi ini merupakan putra asli Lembata.
Ditemui terpisah, tim ahli eksplorasi budaya Dr Hippolitus Kristoforus Kewuel berujar bahwa penyusunan dokumen PPKD akan jadi salah satu rekomendasi mereka sebagai akademisi dan tim ahli kepada pemerintah daerah.
Ola Rongan Wilhelmus, memaparkan sejumlah output yang akan dihasilkan dari perhelatan eksplorasi budaya tersebut.
Salah satunya adalah sebuah dokumen policy brief yang berisi gagasan umum sebagai bentuk panduan pembangunan di Kabupaten Lembata.
Baca juga: Tim Ahli: Eksplorasi Budaya Sare Dame Akan Jadi Pedoman Pembangunan di Lembata
Dokumen Policy Brief ini menurutnya akan diberikan kepada pemerintah daerah pada puncak eksplorasi budaya pada 7 Maret 2022.
Menurutnya, selain Policy Brief, Wilhelmus juga berujar bahwa sosialisasi kebudayaan akan terus dilakukan setelah kegiatan eksplorasi budaya ini digelar.
Tak hanya itu, kegiatan rekonsiliasi berbasis budaya ini juga akan menghasilkan buku sebagai dokumentasi dan bahan pelajaran bagi generasi Lembata di masa mendatang.
Baginya, nilai-nilai budaya harus jadi habitus atau kebiasaan yang melekat dalam karakter masyarakat Lembata dan tentu juga jadi tonggak pembangunan di Lembata.
Dia sadar butuh waktu menginternalisasi nilai-nilai budaya di tengah masyarakat. Namun, butuh langkah untuk memulainya, daripada tidak sama sekali. (*)