Berita Nasional
KSAD Instruksi Cek Koalisi Ulama Habaib, Difoto Satu-satu Mukanya
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku akan menghadapi laporan mengenai dugaan penodaan agama.
"Teman-teman juga misalkan Ya Tuhan anak saya hari ini ujian semester, mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan itu dengan baik dan nilainya bagus. Bahasa Arabnya apa? kan kita nggak tahu," lanjutnya.
Dudung menekankan pernyataan tersebut karena Tuhan mengerti semua bahasa ."Kalau kita pakai bahasa Indonesia, Allah, Tuhan itu mengerti, karena Allah tahu bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, bahasa Inggris aja Allah tahu," imbuhnya.
Dudung membantah tudingan dirinya telah memusuhi Islam.Menurutnya, anggapan oleh kelompok tertentu itu sama sekali tidak benar.
"Saya ini pernah santri. Ada orang mengatakan saya musuhi Islam, itu enggak benar, salah. Saya santri, saya tidak pernah lewat salat lima waktu, tidak pernah lewat berpuasa," kata Dudung.
Baca juga: Berantas Radikalisme, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman akan Lakukan Seperti Era Soeharto
Ia menegaskan tuduhan itu salah besar. Seharusnya masyarakat memerangi kelompok yang mencoba mengancam persatuan NKRI. KSAD bahkan selalu memberikan kultum di masjid-masjid saat kunjungan daerah.
"Jadi saya sering kultum. Saya sering menyampaikan, kalau belajar, mempelajari agama itu jangan terlalu mendalam kalau tidak ada ustadnya, tidak ada kiainya, tidak ada gurunya," tutur Dudung.
Ia menyayangkan kalimatnya (di sebuah video, red) dipotong menjadi kalau belajar agama jangan terlalu mendalam. "Makanya kalau saya sampaikan kebenaran sekalipun itu jadi persoalan," imbuhnya.
Mantan Pangkostrad ini menilai, ada kelompok-kelompok yang memiliki agenda tersendiri atas kedaulatan negeri. Mereka menggiring opini agar pernyataannya selalu salah di mata masyarakat. KSAD memandang pihak-pihak yang dimaksud berlindung dibalik alasan agama.
Baca juga: Jenderal Dudung Abdurachman Jadi KSAD, Dituding Anak Emasnya Jokowi & Megawati, Dudung Buka Suara
"Kalimat sejelek apapun kalau bungkusannya agama tidak jadi soal. Ada caci maki dan segala macam, ini yang kita waspada sebab ini membudaya," jelas dia.
Jenderal Dudung bertutur bahwa benar apa yang dikatakan Bung Karno 'perjuangan kalian akan lebih sulit melawan bangsamu sendiri'. "Bangsa ini besar 17 ribu pulau yang satu daratan Uni Soviet aja bubar," tuturnya.
Ia menyebut untungnya Republik Indonesia masih memiliki Pancasila yang menyatukan berbagai macam agama, budaya, suku, kelompok dan golongan.
Rekrut Santri Jadi Prajurit
Lulusan pondok pesantren rencananya akan diajak bergabung sebagai prajurit TNI. Jenderal Dudung berpandangan seorang santri memiliki keunggulan antara lain memiliki bekal ilmu agama, baik dari segi aqidah maupun dari sisi akhlak.
Dudung menyebut seorang santri lulusan pondok pesantren diyakini bisa mengajarkan ilmu agama yang baik kepada masyarakat maupun TNI.
Baca juga: Berantas Radikalisme, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman akan Lakukan Seperti Era Soeharto
Menurutnya, pemahaman agama yang benar akan membuat kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia.