Berita NTT Hari Ini
Ada Benjolan Tumor, Pasien Asal Timor Leste Batal Terbang Ke Jakarta, Begini Kondisinya
Pasien asal Timor Leste yang hendak berobat ke Jakarta batal terbang karena alasan kesehatan menurun.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pasien asal Timor Leste yang hendak berobat ke Jakarta batal terbang karena alasan kesehatan menurun.
Setelah dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Sabtu 5 Februari 2022 pasien dengan nama Dominggas Da Costa ternyata dilarang terbang oleh otoritas dokter bandara El Tari Kupang karena tekanan darah menurun.
Dominggas merupakan pasien asal Dili dengan tujuan berobat ke Jakarta bersama 7 orang pasien lain yang dibiayai pemerintah setempat.
Saat ini Dominggas sedang dirawat intensif di rumah sakit Siloam Kupang. Disana dia hanya ditemani suaminya dan Ponakan bersama istrinya.
Dari keterangan suaminya Holivio Soares Freitas diketahui Dominggas ternyata mengidap tumor di kelenjar telinga dan sudah mengalami pembengkakan sehingga menutupi tenggorokannya.
Baca juga: 14 Warga Nusa Tenggara Timur Derita Thalassemia, PMI Jamin Stok Darah
Akibatnya sudah dua minggu dia tidak bisa makan dan minum dan hanya mengandalkan cairan infus saja.
Karena itu rumah sakit di Dili merujuk dia bersama 7 orang lain ke rumah sakit siloam jakarta untuk mendapat penanganan lebih intensif.
Holivio berharap istrinya cepat pulih agar segera bisa berangkat ke jakarta dan mendapat tidakan medis lebih cepat.
Ditemani suaminya dia bersama 7 pasien dengan pendamping masing-masing satu orang berangkat dari Dili menggunakan ambulance Jumat 4 Februari pukul 07.00 WITA.
Mereka tiba di perbatasan Motaain dan lansung menuju bandara Atambua setelah berganti ambulans dari pemda Belu.
Setibanya di bandara El Tari mereka menginap di hotel Mentari selama satu malam dan pada Sabtu 5 Februari 2022 pukul 15.00 mereka dijadwalkan terbang ke Jakarta.
Namun otoritas kesehatan bandara tidak memperbolehkan dia terbang karena tekanan darah sangat rendah yakni hanya 78 saja.
Sehingga lansung dirujuk ke rumah sakit Siloam oleh dokter bandara setelah berkoordinasi dengan pihak konsulat di Kupang.
sementara 7 pasien lain dengan mendamping mereka terus melakukan penerbangan ke Jakarta.