Berita Malaka Hari Ini
Pemkab Malaka Siap Bangun Pengaman di Kawasan Tambak "Etu Wain"
Pemerintah Kabupaten Malaka ( Pemkab Malaka) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, sesegera mungkin membangun pengaman di kawasan Tambak
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN- Pemerintah Kabupaten Malaka ( Pemkab Malaka) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, sesegera mungkin membangun pengaman di kawasan Tambak 'Etu Wain' di Desa Lakekun, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.
Keberadaan tambak milik Pemda tersebut sangat tidak aman karena hasil survei di lapangan ditemukan tapak kaki buaya.
Kabid Perikanan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Malaka, Eduardus B . Atok menyampaikan ini kepada Pos-Kupang, Jumat 4 Februari 2022.
Mantan Camat Malaka Tengah ini menjelaskan, tapak kaki buaya ini ditemukan sebelum tim masuk ke dalam area tambak.
Baca juga: Pemda Malaka Berlakukan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat, Ini Syaratnya
Langkah yang dilakukan, kata Eduardus, mereka menghadirkan tokoh adat yang merupakan penduduk asli Desa Lakekun yakni Thomas Seran.
"Tokoh adat melontarkan bahasa adat kepada Buaya (Bei Na'i Lafaek, Red) sebutan nama Buaya bagi orang Malaka agar buaya tersebut tidak mengganggu aktivitas mereka," jelas Eduardus.
Eduardus menyampaikan bahwa Buaya masuk ke dalam area tambak karena letak pematang yang sangat rendah.
"Maka salah satu faktor pengamanan yang perlu dilakukan kedepan adalah harus membangun pagar keliling dengan bahan lokal (Selok rik ai lotuk hodi halik, Red) agar bisa membatasi hama manusia dan Buaya," tegasnya.
Baca juga: Tambak Pemda Malaka Akan Disediakan Kolam Pemancing, Ini Tujuannya
Menurut Eduardus, lahan tambak yang diperbaiki secepatnya adalah pematang. Pasalnya, pematangnya sudah sangat rendah sehingga ketika air pasang, maka air laut masuk melalui pematang bagian atas dan ini bisa menyebabkan ikan yang ada di dalam tambak keluar atau menghilang.
Selain pematang yang rendah ada dua petak yakni petak empat dan lima yang pematangnya sudah jebol. Sehingga butuh perbaikan menggunakan alat berat berupa eksavator. (*)