Wawancara Eksklusif
Ketua PSI NTT Beberkan Strategi Rekrut Caleg untuk Pemilu 2024: Tiru Pola Indonesian Idol
PSI membuka diri untuk tokoh masyarakat atau figur lain di luar anggota dan pengurus partai menjadi calon anggota legislatif.
Lalu mungkin perbedaannya saja kalau dulu saya di dunia dokter apa yang saya bantu itu selalu dinilai ini tulus kalau di dunia politik kadang kita memberikan bantuan orang masih berpikir jangan sampai ini ada intensi tertentu ada niat misalnya berharap dipilih kembali, dan lain sebagianya. Mungkin perbedaannya itu menurut saya.
Waktu membuat keputusan untuk berpolitik pasti melalui proses panjang. Boleh diceritakan?
Itu hasil pergumulan panjang, hasil diskusi bersama keluarga, karena saya sampaikan ke isteri bahwa ini bukan keputusan kecil, ini keputusan besar. Nanti kalau saya sudah masuk ke dunia politik isteri juga harus paham pekerjaan saya.
Kalau tanya saya pergi jam berapa boleh tapi jangan tanya saya pulang jam berapa karena politisi itu pergi tahu jamnya pulang tidak tahu jamnya.
Kadang ngobrol ngalir ngidul sampai lupa waktu. Itu pergumulan dengan keluarga. Lalu pergumulan dengan diri sendiri ya banyak berdoa, saya kadang banyak meminta nasehat romo, suster, kebetulan saya Katolik jadi sering diskusi, Romo kalau saya ambil keputusan ini bagaimana, kira-kira begitu.
Jadi waktu itu di usia berapa tahun?
Itu kira-kira PSI berdiri dua tahun saya sudah bergabung. Jadi kalau sekarang PSI berusia 7 tahun maka sekitar 5 tahun lalu. Waktu itu saya 31 tahun, sekarang 36 tahun.
Adakah tokoh politik di NTT atau nasional yang menjadi panutan?
Idola kami anak-anak muda itu ya Pak Jokowi dan Pak Ahok. Kalau bicara Partai Solidaritas Indonesia ini memang dulu awal-awal, teman-teman muda yang membantu Pak Ahok saat pilkada dulu lalu ketika pilkada itu berakhir kita berpikir bahwa kita hanya sebagai organisasi saja kan sayang ini bubar, maka kita harus buat sebuah partai.
PSI pertama kali mengikuti Pemilu 2019 dan hasilnya untuk konteks NTT cukup memuaskan. Bisa dijelaskan berapa kursi di DPRD provinsi dan kabupaten/kota?
Kami 2019 itu mendapatkan 11 kursi, 1 di Provinsi, 10 di kabupaten/kota. Satu itu saya di Provinsi sendirian, tapi 10 di kabupaten kota itu yang paling banyak itu 3 kursi di Ende, kami satu fraksi. Lalu ada di Malaka 1 kursi, Kota Kupang 1 kursi, Kabupaten Kupang 1 kursi, Sumba Tengah 1 kursi, Sumba Barat 1 kursi, Manggarai Timur 1 kursi dan di Ende 3 kursi.
Mayoritasnya anak-anak muda ya. Memangnya PSI sangat konsen terhadap anak muda? Ada batasan usia?
Iya, jadi dulu saat pencalegan itu kami ada syarat. Tidak boleh lebih dari 45 tahun dan tidak boleh berpolitik sebelumnya, menjadi pengurus partai politik inti seperti ketua, sekretaris, bendahara. Jadi kalau dia hanya sebatas anggota partai politik lainnya tidak apa-apa. Karena syarat itu maka sekarang banyak anggota DPRD yang dari PSI itu anak-anak muda. Tetapi nanti di 2024 kami sudah melonggarkan syarat itu, lebih fleksibel, mengakomodir yang usianya lebih tua sepanjang DNAnya sama dengan PSI.
Bagaimana mengetahui DNA-nya, mestinya masuk dulu baru tahu?
Kami punya proses penjaringan. Hanya kami satu-satunya partai yang membuat penjurian independen. Ada tim panelis independen, 2019 kami lakukan itu. Saya mengundang ada empat, tokoh akademisi, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh aktivis, mereka menjadi juri jadi nanti mereka memberikan scoring semua bacaleg itu dipanggil untuk diwawancara, mereka memberikan penilaian lalu penilaian itu mereka berikan kepada kami DPW menjadi salah satu instrumen, alat ukur untuk kami meloloskan dia menjadi caleg PSI.
Sejak awal kami berusaha untuk menggunakan sistem maritoktrasi. Siapa yang mempunyai kapabilitas, kapasitas, kualitas, dialah yang bisa menjadi caleg dari PSI.