Berita Timor Tengah Utara Hari Ini
Terkendala Proses Hibah Tanah, Terminal ALBN Kefamenanu Jadi Monumen Tanpa Manfaat
Terminal Antar Batas Lintas Negara (ALBN) Kefamenanu yang dibangun oleh Balai Transportasi Darat Kementerian Perhubungan Republik
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Terminal Antar Batas Lintas Negara (ALBN) Kefamenanu yang dibangun oleh Balai Transportasi Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada tahun 2013 kini tinggal kenangan.
Hingga saat ini bangunan megah Terminal Antar Batas Lintas Negara (ALBN) menjadi Monumen dan tidak terpakai. Pasalnya, hingga saat ini proses hibah tanah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ke Kementerian Perhubungan belum menemukan kata sepakat.
Direktur Lakmas Cendana Wangi NTT, Victor Manbait, S. H kepada POS-KUPANG COM, Senin, 31/01/2022 menjelaskan, sekitar Tahun 2011 lalu, pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menyiapkan lahan seluas kurang lebih 4.100m2 bagi Balai Transportasi Darat Kementerian Perhubungan RI membangun Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) di Kilometer 9 jurusan Kupang.
Terminal tersebut rencananya akan menjadi penghubung lintas darat antara NKRI - RDTL, Sabuk Merah Dari Dili, Batugede, Motaian- Wini-Kota Kefa TTU, ke Kota Kupang.
Baca juga: Di Mnggarai Timur, Golo Depet Suguhkan Keindahan Alam Menakjubkan
Pasca selesai dibangun pada tahun 2013 lalu, terdapat beberapa bangunan induk Terminal ALBN Kefamenanu yang terdiri dari loket, menara pengawas, 24 ruangan lapak. Bangunan Terminal ALBN ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas listrik Dan Air bersih sumur bor dengan energi listrik solar cel.
Ia menerangkan, pada bagian selatan dibangun dua bangunan kantor dilengkapi gudang. Di bagian utara dibangun mes karyawan dengan dua bangunan los serta 3 pangkalan bus dan area parkir bus. Terminal ini memiliki 4 pintu masuk keluar di bagian timur dan dua pintu di bagian barat .
Dalam menunjang operasional Terminal ALBN ini, lanjut Victor, pada tahun 2015 dan tahun 2016 pemerintah kabupaten Timor Tengah Utara melalui Dana APBD yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum, telah membangun jalan hotmix kurang lebih 3 Kilometer menuju ke Terminal ALBN dari jalan trans antara Negara Kilometer 9 Kefamenanu Timor Leste.
Fasilitas Terminal ALBN yang sudah siap pakai sejak tahun 2013 dan telah ditunjang dengan sarana jalan sejak tahun 2016 tersebut belum bisa beroperasi sampai dengan Januari 2022.
Baca juga: Promo Amaris Hotel Jelang Imlek 2022, Ini Nilai Plusnya, Yuk Nginap di Amaris Hotel Kupang
Ia menuturkan, saat ini di kota Kefa ada satu buah Terminal tipe B dengan luas tak lebih dari 500m2 yang tidak muat lagi. Arus keluar-masuk kendaraan di terminal tipe B tersebut tidak menampung bus antar Kabupaten yang sejak 5 tahun lalu.
"Bus antar kabupaten dan antar Kota dalam Provinsi lebih banyak yang nangkring menunggu penumpang diluar Terminal," ucapnya.
Karena beban luasan Terminal tidak dapat menampung lagi. Terminal Tipe B yang dibangun tahun 1980-an ini dikelolah oleh Dinas Perhubungan Propinsi NTT.
Pada tahun 2020 lalu, kata Victor, Balai Transportasi Darat Kementerian Perhubungan telah mengangkat dan menempatkan 5 orang stafnya untuk menjaga Terminal ALBN ini.
Saat dihubungi POS-KUPANG COM, salah satu Staf UPTD Terminal ALBN Balai Transportasi Darat Kementerian Perhubungan RI, Agustinus Sanak menerangkan, pada bulan November 2021 lalu, saat kunjungan kerja Komisi 3 DPRD kabupaten Timor Tengah Utara, disampaikan oleh Anggota DPRD bahwa Terminal ALBN ini akan operasional setelah selesai pembangunan Jembatan Naen yang akan menghubungkan poros jalan ke kilometer 6 jalan trans antar negara ke Atambua Belu menuju ke Timor Leste.
Kepada Anggota Komisi 3 DPRD yang berkunjung, Agustinus Sanak sampaikan bahwa pada bulan
Desember 2020 dirinya mendampingi Petugas Balai Transportasi Darat Kementerian Perhubungan bertemu dengan Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandez, S. Pt, membicarakan soal Hibah tanah lokasi 4.100m dari pemda kepada Balai transportasi Darat yang belum rampung. Hal ini bertujuan untuk mempercepat operasional Terminal ALBN tersebut.