Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 1 Februari 2022: Percaya Tinggal Bersamanya
Macan itu binatang buas. Ia sangar dan menakutkan. Ada ungkapan, "Jangan membangunkan macan tidur". Bahaya!
Setelah melihat Yesus, ia mendekati-Nya; lalu ia tersungkur di depan kaki-Nya; kemudian ia mohon dengan sangat, "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup" (Mrk 5:23).
Mungkinkah Yairus melakukan semua itu, seandainya ia bukan orang yang sangat percaya kepada Yesus? Mungkinkah ia tersungkur di hadapan Yesus di tengah kerumunan itu, seandainya Yesus tidak dipandangnya sebagai Dia yang menjadi tumpuan pengharapan dan tujuan pendakian dalam rangka menemukan pertolongan bagi putrinya?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 Februari 2022: Hai Anak-Ku, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau
Percaya-nya perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan tak kalah dengan percaya-nya Yairus. Bahkan mungkin melebihinya.
Perempuan itu mendekati Yesus dengan keyakinan bahwa Yesus dapat melenyapkan penderitaannya. Ia pun tersungkur, sebab ia harus membungkuk untuk menjamah jubah Yesus.
Tapi beda dengan Yairus, perempuan itu percaya bahwa Yesus dapat mengangkat penderitaannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, tanpa mengulurkan tangan untuk menyentuhnya. "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh" (Mrk 5:28).
Dengan begitu, percaya itu pasti mempunyai kekuatan dahsyat, tak ada duanya. Kekuatan itulah yang menggugah dan menjadi pendorong aku untuk tetap mendaki dan terus mendaki meski kadang seakan merasa Tuhan lenyap, Tuhan tidur. Apalagi tengah berada dalam sengsara dan derita yang berkepanjangan.
Percayaku berarti mengada-ku (being). Percayaku bukan mengandaikan seolah-olah aku harus mengerti dengan akal budiku terlebih dahulu. Percayaku itu perkara relasiku yang mendalam dengan sang Dia, Tuhan-ku.
Aku harus terus melakukan perjalanan, peziarahan, pendakian dan aku harus bertahan dalam relasiku dengan Tuhan sampai aku tinggal dalam pelukan-Nya. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 1 Februari 2022:

Bacaan Pertama: 2 Samuel 18:9-10.14b.24-25a.30-19:3
"Daud meratapi kematian Absalom."
Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin." Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamnya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, "Pergilah ke samping, berdirilah di situ." Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, "Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku." Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, "Selamatkanlah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu, "Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat." Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, "Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!" Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, "Raja bersusah hati karena anaknya." Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 86:1-2.3-4.5-6