Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Januari 2022: "Diam, Tenanglah!"

Yesus menunjukkan bahwa Dia menghendaki para murid-Nya selamat. Kadangkala Yesus kelihatan tidur, tidak tanggap di tengah pergumulan hidup.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Januari 2022: "Diam, Tenanglah!" (Mrk 4:35-41)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - "Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?"

Yesus menghendaki keselamatan para murid-Nya. Para murid Yesus adalah mereka yang berjalan bersama-Nya. Mengikuti-Nya. Kadangkala melalui jalan rata. Kadang jalan menanjak. Mendaki gunung. Tak jarang pula melewati danau.

Rasa lelah para murid alami. Rasa lapar juga. Termasuk rasa takut. Apalagi bila berada dalam perahu dan ada di tengah danau. Dihantam taufan dahsyat dan ombak kencang. Terancam tenggelam dan mati.

Yesus menunjukkan bahwa Dia menghendaki para murid-Nya selamat. Kadangkala Yesus kelihatan tidur, tidak tanggap di tengah pergumulan hidup kita para murid-Nya.

Namun, yakinlah bahwa seruan kita para murid didengar oleh Yesus. Percayalah bahwa ketakutan kita turut diadakan-Nya. Imanilah bahwa permohonan kita minta tolong ditanggapi-Nya.

Yesus bangun. Bediri. Ia menghardik angin itu dan berkata kepada danau, "Diam! Tenanglah!"

Kehadiran Yesus kita rasakan dan lihat. Meneguhkan. Dia bersabda. Keras. Malahan suara Yesus lebih kencang daripada taufan cobaan hidup kita. Lebih kuat daripada ombak kegagalan rencana dan usaha kita. Lebih berkuasa daripada guncangan sakit dan derita kita. Dan taufan cobaan hidup, ombak pergumulan dan danau ketakutan taat pada sabda-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 28 Januari 2022: Selanjutnya, Urusan Tuhan

Jangan takut berhadapan dengan kesulitan, tantangan, kecemasan, kegagalan, ancaman dan bahaya dalam perjalanan ikut Yesus. Percayalah pada Yesus. Yesus hadir dan peduli. Dengarkanlah sabda Yesus. Menghibur dan menguatkan. Andalkanlah kuasa-Nya. Sungguh luar biasa. Yesus menghendaki keselamatan kita semua para murid-Nya.

Kalau kita sudah bersama Yesus, tidak ada lagi rasa ragu, cemas, curiga. Percaya akan Yesus yang menjadi kemudi yang setia sampai selama-lamanya. Rasa damai dan tenang, apabila kita sudah pasrah total pada Yesus. Tetap bangkit meskipun ada banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi. Tuhan senantiasa mencintai, mendampingi dan menyertai kita yang datang kepada-Nya dengan iman yang teguh dan mantap.

Hari ini Gereja memperingati Santo Yosef Freinademetz, Imam. Ia lahir pada 15 April 1852 di Abtei, Tyrol Selatan, sebuah daerah di Lembah Pegunungan Alpen. Sejak kecil ia bercita-cita menjadi imam. Kedua orangtuanya setuju dengan cita-citanya yang luhur itu. Maka ia masuk seminari. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 25 Juli 1875.

Santo Arnoldus Yansen mendirikan sebuah serikat religius yang baru yang dinamakan Societas Verbi Domini, Serikat Sabda Allah. Serikat yang berkedudukan di Steyl, Belanda ini mengabdikan diri pada pendidikan imam misionaris.

Yosef Freinademetz memiliki semangat misioner yang tinggi bergabung bersama Santo Arnoldus Yansen mengembangkan serikat ini. Dia sendiri punya cita-cita menjadi seorang misionaris di Tiongkok. Untuk itu ia belajar bahasa Tionghoa dan adat istiadat bangsa Cina.

Ia diutus menjadi misionaris di Provinsi Shantung. Di sana ia bekerja bersama Br. Antonio, seorang Biarawan Fransiskan. Ia mahir dalam bahasa Tionghoa. Ia cepat beradaptasi. Kepribadian menarik, rendah hati, rajin, sederhana dan berkemauan keras. Ia sangat dicintai semua orang, tua, muda dan anak-anak.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 28 Januari 2022: Tuhan Pemberi Hidup

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved