Timor Leste
Demam Berdarah Mewabah di Timor Leste: Otoritas Kesehatan Dili Catat 369 Kasus Baru, 16 Kematian
Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat Nasional Kementerian Kesehatan (NPHSU-MoH) Timor Leste melaporkan 369 kasus DBD pada minggu keempat Januari 2022.
Jumlah total kasus di negara kepulauan di Asia Tenggara itu telah mencapai 647, di mana 466 di antaranya berada di Dili.
Jumlah tersebut hampir 72 persen dari total kasus yang tercatat sepanjang tahun 2021 dan sekitar 45 persen dari total kasus yang tercatat pada tahun 2020.
Laporan lebih lanjut menyatakan bahwa mayoritas pasien adalah anak-anak usia di bawah 14 tahun. Sekitar 45,7 persen anak-anak yang terkena dampak berusia antara 5-14 tahun, 34 persen antara 1-4 tahun dan 7,7 persen di bawah satu tahun.
Laporan tersebut mengakui bahwa terlepas dari masalah infrastruktur, sistem kesehatan negara mayoritas Katolik ini menghadapi kekurangan dokter dan profesional kesehatan lainnya dan situasinya dapat memburuk dalam beberapa bulan mendatang.
“Kami mengimbau warga di Dili dan kota-kota lain untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam berdarah,” kata kementerian itu dalam laporannya.
Wabah tersebut telah memaksa pihak berwenang untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang sebelumnya ditujukan untuk isolasi pasien Covid-19, seperti Pusat Perawatan Kesehatan Vera Cruz, sebagai tempat untuk merawat pasien demam berdarah dengue setelah Rumah Sakit Nasional Guido Valadares utama negara bagian itu kewalahan. Sejak 5 Januari, pusat tersebut telah merawat 200 pasien demam berdarah dengue.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Timor Leste telah menjanjikan dukungannya dengan membantu pemerintah berbagi informasi yang komprehensif dengan publik tentang pengendalian dan pengobatan demam berdarah dengue.
Rawan gizi buruk
Pusat Kesehatan Vera Cruz (VCHC) menyebutkan pasien demam berdarah di Timor Leste sebagian besar rawan kekurangan gizi.
Koordinator Gizi Puskesmas Vera Cruz, Antonio da Cruz mengatakan, demam berdarah sangat berbahaya terutama bagi anak-anak karena dapat menyebabkan kekurangan gizi.
DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, perdarahan (terutama pada kulit), Hepatomegali, dan kegagalan sirkulasi darah.
“Kekurangan gizi tidak hanya disebabkan oleh kekurangan makanan bergizi. Itu juga disebabkan oleh penyakit yang diderita pasien, seperti demam berdarah. Karena asupan makanan mereka berkurang dan ini berdampak pada gizi mereka,” kata Antonio di Puskesmas Vera Cruz, Rabu 19 Januari 2022.
Virus dengue ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan, yaitu status imun setiap individu, strain atau serotipe virus yang menginfeksi, usia pasien, latar belakang genetik pasien, dan infeksi dengue sekunder.
Apalagi pada kondisi gizi buruk, semua organ atau sistem dalam tubuh akan mengalami penurunan fungsi, termasuk sistem imun yang menyebabkan gangguan fungsi hati.
Baca juga: Wawancara Xanana Gusmao Jelang 20 Tahun Kemerdekaan Timor Leste: Tidak Ada Lagi Konflik
Antonio menekankan bahwa solusi untuk menangani pasien DBD agar tidak mengalami malnutrisi adalah dengan memastikan asupan nutrisi yang didapatkan pasien selama perawatan.