Unwira Kupang

Lepas Mahasiswa KKN Unwira Kupang, Ini Pesan Pater Rektor Dr. Philipus Tulle

Sedangkan untuk Lembata, 20 orang peserta akan dikirim ke desa Lamatuka kecamatan Lebatukan, dan Waijarang, Kecamatan Nubatukan.

Editor: Gordy Donofan
POS-KUPANG.COM/HO-UNWIRA KUPANG
SAMBUTAN - Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Philipus Tulle, SVD saat memberikan sambutan pelepasan mahasiswa KKN-PPM Unwira di Penfui Kupang, Kamis 20 Januari 2022. 

Sebagai Rektor, Pater Philupus meminta agar ke 420 orang peserta KKN memahami dengan baik tema KKN, untuk kemudian mengaplikasikannya saat berada di lapangan.

“Apa yang menjadi fokus KKNT kali ini, yaitu Penguatan SDM dan Ekonomi NTT harus kalian pahami dengan baik agar saat berada di lapangan, kalian bisa mewujudkan itu dengan pengetahuan yang kalian miliki,” jelas Pater Philipus.

Secara akademik, menurut Pater Philipus, KKN adalah bagian integral dari proses pendidikan di Perguruan Tinggi.SehinggaUnwira sebagai sebuah PT yang terus bertumbuh dan berevolusi, akan secara konsisten melakukan KKN.

Baca juga: Pengembangan Teknologi Industri Kesehatan Berbasis Digital Mendukung Kemandirian Nasional

Sebab, lanjut Pater Philipus, bagi Unwira, semuakegiatan belajar mengajar di kelas dan pengetahuan yang diterima para mahasiswa selama kuliah, harus diuji dan dibuktikan lewat berbagai inovasi, karya kreatif dan kerja nyata mahasiswa saat berada di tengah masyarakat. Itulah tujuannya. Sehingga, salah satu medium untuk mempraktekan itu adalah lewat KKNT.

 Apalagi di tengah pandemi ini, mahasiswa tentu harus kreatif dan inovatif untuk mempraktekan berbagai ilmu pengetahuan mereka itu di lapangan.

“Ini yang menjadi alasan mengapa mahasiswa Unwira harus turun ke masyarakat lewat KKNT untuk mempraktekan ilmunya dalam rangka memberdayakan masyarakat,” tegasnya.

Tetapi harus diingat juga bahwa, lanjut Pater Philipus, mahasiswa juga harus sadar untuk sekaligus belajar berbagai hal baru dari masyarakat. Karena akan ada banyak pengetahuan baru saat berada di tengah masyarakat.

“Jadi ada proses timbal balik, yaitu kita memberi perubahan pada desa di mana kita belajar, tapi juga membawa perubahan pada diri kita sendiri lewat pengetahuan baru dari desa,” kata Pater Philipus.

Dari proses belajar tersebut, mahasiswa Unwira akan memperkuat apa yang disebut sebagai soft skill, yaitu ketrampilan-ketrampilan tak kasat masa yang menjadi karakter dasar mahasiswa Unwira.

Karakter itulah yang harus dipromosikan sebagai kekhasan Unwira. Sebagaimana moto Unwira yaitu “Ut Vitam Habeant Abundantius”  yang berarti : supaya mereka memiliki hidup dalam kelimpahan.

“Di mana, Unwira telah memberi kalian ilmu pengetahuan secara berlimpah, maka sekarang saatnya kalian membawa soft skill, karakter dan pengetahuan teoritis dan teknis lainnya untuk membantu masyarakat di desa agar mereka berlimpah dalam hidup sosial dan ekonomi mereka,” tutup Pater Philipus. (*).

Berita Kota Kupang Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved