Berita Manggarai

Pastor Paroki St Klaus Kuwu Rapat Terbatas Bersama Enam Kepala Desa

kita juga sudah bangun komunikasi dengan bagian penerangan agar lokasi Gua Maria tersebut nantinya bisa dipasangi lampu

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO PAROKI ST KLAUS KUWU
Rapat Terbatas Implementasi Program Pariwisata Holistik. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, RUTENG -Pastor Paroki St Klaus Kuwu, Keusukpan Ruteng, Kabupaten Manggarai bersama 6 Kepala Desa (Kades) di wilayah paroki itu melakukan rapat terbatas.

Rapat terbatas berlangsung di  rumah pastoran Paroki St Klaus Kuwu, Selasa 18 Januari 202.

Tujuan rapat terbatas untuk mengimplementasi program pastoral pariwisata holistik yang dihadiri enam kepala desa

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Kabupaten Manggarai Barat Kurang

 Keenam Kepala Desa yang hadir  yakni Kepala Desa Compang Namut, Kepala Desa Poco Likang, Kepala Desa Benteng Kuwu, Kepala Desa Pong Murung, Kepala Desa Kakor dan Kepala Desa Bea Kakor. 

Hadir juga mitra paroki dan desa, yakni Yayasan Ayo Indonesia, Kepala Puskesmas Wae Mbeleng dan juga pihak PLN.

Pastor Paroki St Klaus Kuwu, Romo Gabriel Harim, Pr, kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu 19 Januari 2022, mengatakan, rapat terbatasn untuk membahas tentang rencana pelebaran jalan di wilayah paroki St Klaus Kuwu.

Selain itu, membahas juga tentang ekesekusi pada tataran Paroki terkait program pastoral pariwisata holistik Tahun 2022.

Romo Gabriel menyebutkan, beberapa diantaranya adalah soal pengembangan situs Gua Maria Golorenda di Wae Kang, wisata 'Ngalor Sua', dan pertanian organik dengan kelompok sasarannya adalah Kelompok Basis Gereja (KBG).

Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Manggarai Barat Turun

Hal ini, kata Romo Gabriel, tentu sangat penting mengingat pariwisata juga merupakan medan pastoral dan media pewartaan gereja.

"Berpastoral pariwisata berarti dalam semangat comunio dan misio, semua warga gereja dipanggil untuk menumbuhkembangkan pastoral pariwisata holistik integral dengan partisipasi semua umat dan pemangku kepentingan yang tentunya harus tetap bertumbuh di atas akar budaya lokal atau kearifan lokal masyarakat setempat," ungkapnya.

Lebih lanjut, Romo Gabriel mengatakan, salah satu titik bidik wisata religius yang ada di wilayah Paroki St Klaus adalah Gua Maria Golo Renda yang terletak di Wae Kang, Desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng. 

Baca juga: 33 Pasien DBD Dirawat di Kabupaten Manggarai Barat

"Terkait ini, kami semua bersepakat dan juga ada kesamaan persepsi untuk penataan Gua Maria Golo Renda tersebut menjadi salah satu wisata religius yang ada di Wilayah Paroki St. Klaus. Secara khusus, tadi kita minta kesedian Kepala Desa Bea Kakor untuk bantu pembuatan jalan ke Gua Maria Golo Renda," ungkap Romo Gabriel.

"Dan tentunya paroki juga akan ikut berperan aktif dalam pembuatan pagar keliling di Gua Maria Golo Renda tersebut. Selain itu, kita juga sudah bangun komunikasi dengan bagian penerangan agar lokasi Gua Maria tersebut nantinya bisa dipasangi lampu," tambahnya.

Romo Gabriel juga mengatakan, untuk pengembangan pertanian organik berbasis desa dan paroki itu sudah ada beberapa kelompok tani yang sudah dikembangkan dan hanya perlu ditingkatkan lagi.

Baca juga: Kapolda NTT Apresiasi Capaian Vaksinasi di Kabupaten Manggarai Barat

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved