Tips Sehat

Kenali Gejala Penyakit Kusta,Waspada Mati Rasa dan Otot Melemah,Bisa Cacat Permanen Jika Disepelekan

Kenali Gejala Penyakit Kusta, waspada jika mati rasa dan Otot melemah, bisa cacat permanen jika disepelekan

Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Ilustrasi kusta- Kenali Gejala Penyakit Kusta,Waspada Mati Rasa dan Otot Melemah,Bisa Cacat Permanen Jika Disepelekan 

Paucibacillary, yaitu terdapat lesi kulit meskipun hasil tes kerokan kulit (smear) negatif

Multibacillary, yaitu terdapat lesi kulit dengan hasil tes kerokan kulit (smear) positif

Jika lepra yang diderita sudah cukup parah, kemungkinan dokter akan melakukan tes pendukung untuk memeriksa apakah bakteri Mycobacterium leprae sudah menyebar ke organ lain atau belum. Contoh pemeriksaannya adalah:

Hitung darah lengkap

Tes fungsi liver atau hati

Tes kreatinin

Biopsi saraf

Pengobatan Kusta

Metode pengobatan utama penyakit kusta atau lepra adalah dengan obat antibiotik. Penderita kusta akan diberi kombinasi beberapa jenis antibiotik selama 6 bulan hingga 2 tahun. Jenis, dosis, dan durasi penggunaan antibiotik ditentukan berdasarkan jenis kusta yang diderita.

Contoh antibiotik yang digunakan untuk pengobatan kusta adalah rifampicin, dapsone, clofazimine, minocycline, dan ofloxacin. Di Indonesia pengobatan kusta dilakukan dengan metode MDT (multi drug therapy).

Operasi umumnya dilakukan sebagai penanganan lanjutan setelah pengobatan dengan antibiotik. Operasi bagi penderita kusta bertujuan untuk:

Menormalkan fungsi saraf yang rusak

Memperbaiki bentuk tubuh penderita yang cacat

Mengembalikan fungsi anggota tubuh

Komplikasi Kusta

Komplikasi kusta dapat terjadi tergantung dari seberapa cepat penyakit tersebut didiagnosis dan diobati secara efektif.

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika kusta terlambat diobati adalah:

Mati rasa

Glaukoma

Kebutaan

Gagal ginjal

Disfungsi ereksi dan kemandulan pada pria

Kerusakan bentuk wajah

Kerusakan permanen pada bagian dalam hidung

Kelemahan otot

Cacat permanen, seperti kehilangan alis, cacat pada jari kaki, tangan, dan hidung

Kerusakan saraf permanen di luar otak dan saraf tulang belakang, termasuk pada lengan, tungkai kaki, dan telapak kaki

Selain itu, diskriminasi yang dialami penderita dapat mengakibatkan tekanan psikologis atau bahkan depresi, dan dapat berujung pada percobaan bunuh diri.

Pencegahan Kusta

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah kusta. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat merupakan pencegahan yang paling baik untuk mencegah komplikasi sekaligus mencegah penularan lebih luas.

Selain itu, menghindari kontak dengan hewan pembawa bakteri kusta juga penting untuk mencegah kusta.

Gerakan terpadu untuk memberikan informasi mengenai penyakit kusta kepada masyarakat, terutama di daerah endemik, merupakan langkah penting dalam mendorong para penderita untuk mau memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan.

Pemberian informasi ini juga diharapkan dapat menghilangkan stigma negatif tentang kusta dan diskriminasi terhadap penderita kusta. (*)

Berita terkait Penyakit Kusta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved