Berita Sikka
Sampai 17 Januari 2022, 50 Kasus Demam berdarah dengue Terjadi di Sikka
sosialisasi secara gencar kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kebersihan baik rumah tempat tinggal maupun lingkungan sekitarnya
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Hingga 17 Januari 2022 sudah ada 50 kasus DBD melanda Kabupaten Sikka, Flores, NTT.
Kasus DBD diawal tahun ini sungguh mengkuatirkan karena peningkatan wabah DBD signikan.
"Kasus DBD di Sikka sudah tercatat 50 kasus diawal Januari 2022.Kasus ini meningkat," kata Kadis Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus kepada POS-KUPANG.COM, di Maumere, Senin, 17 Januari 2022 siang.
Baca juga: Satgas BPBD Sikka Jemput Warga di Rumah Percepat Vaksin Covid-19 Bagi Warga
Ia menjelaskan, sampai pertengahan Januari 2022, Sikka sudah terdapat 50 kasus DBD dan satu anak dmeninggal dunia akibat DBD.
"Ada 50 kasus DBD dan satu orang meninggal dunia," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini 16 orang sedang menjalani perawatan akibat DBD yang tersebar di dua rumah sakit yakni RSUD TC.Hillers Maumere terdapat ada 14 orang masih dirawat dan RS Santa Elisabeth Lela ada 2 orang yang dirawat.
Baca juga: Kodim 1603 Sikka Antar Jemput Gratis Warga Talibura ke Pusat Vaksinasi
"Sekarang ini masih ada 16 orang yang dirawat akibat DBD. Mereka ini di rawat dua rumah sakit yakni RSUD TC.Hillers Maumere dan RS Santa Elisabeth Lela," ujar Herlemus ini.Ia mengaku kenaikan kasus DBD ini terbilang sangat signifikan karena baru pertengahan Januari 2022 dengan satu kasus kematian. Hal ini tidak sebanding dengan tahun 2021 tidak ada korban jiwa akibat DBD.
Maka itu, ia mengajak warga masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dalam rangka menekan lonjakan kasus DBD di Kabupaten Sikka.
"Kita terus melakukan imbauan dan sosialisasi secara gencar kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kebersihan baik rumah tempat tinggal maupun lingkungan sekitarnya. Apalagi saat ini kita sedang memasuki musim penghujan," tegasnya.
Baca juga: BPBD Sikka Akan Pasang Alat Deteksi Dini Bencana
Selain berikan edukasi kepada masyarakat terkait DBD, dirinya telah menurunkan sejumlah tenaga kesehatan untuk kerumah-rumah warga untuk melakukan sosialisasi 4M plus.
"Sebenarnya potensi DBD bukan hanya di dalam rumah tapi juga di lingkungan tempat tinggal," tandas dia.
Ia menuturkan, kepada masyarakat apabila ada anggota keluarga yang mengalami sakit demam langsung segera mengantar ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih awal.
Baca juga: Kalak BPBD Sikka Perbanyak Desa Tangguh Bencana Untuk Wujudkan Sikka Bersigap
"Kita belajar kasus yang kemarin seorang anak berusia 4 tahun, itu orang tuanya terlambat membawa ke RS atau puskesmas untuk penanganan lebih lanjut. Sehingga saat dirawat di RS rujukan sulit untuk ditangani lebih lanjut. Jadi kita mohon kepada masyarakat kalau ada anggota keluarga yang panas dan demam segera bahwa ke rumah sakit atau puskesmas," paparnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2020 ada 1.811 kasus DBD dan dari jumlah itu ada 16 orang meninggal dunia.(*)