Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 18 Januari 2022: Merawat Hati dan Nilai Hidup
Roh Tuhan berkuasa atas Daud. Ia yang semula tidak diandalkan di antara saudara-saudaranya yang lain ternyata berkenan dan dipilih Tuhan.
Renungan Harian Katolik 18 Januari 2022: Merawat Hati dan Nilai Hidup (Markus 2 : 23-28)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Refleksi terhadap narasi Daud sang gembala domba yang dipanggil dan diurapi Tuhan untuk menjadi Raja Israel telah memberi pembelajaran yang berarti. Allah berkenan kepada Daud dan mengaruniakan hikmat untuk memimpin dan menggembalakan umat-Nya.
Sejak diurapi, Roh Tuhan berkuasa atas Daud. Ia yang semula tidak diandalkan di antara saudara-saudaranya yang lain ternyata berkenan dan dipilih Tuhan.
Narasi tentang panggilan dan keterpilihan Daud menjadi Raja Israel istimewa dan memberi pesan mendalam, betapa dahsyat rahasia dan penyelenggaraan Allah atas hidup setiap manusia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 17 Januari 2022: Saat Bersama Tuhan
Sangat mengagumkan bila direnungkan dan direfleksikan.
Sebagaimana tertulis, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Allah melihat hati” ( Samuel 16 :7 ).
Berbahagialah orang yang mampu merawat kesucian, motivasi, komitmen dan ketulusan hati dalam membangun relasi personal dengan Tuhan dan sesama.
Karena wajah mereka bersinar dan mampu memantulkan aura kesejukan yang menghadirkan sukacita dalam interaksi sosial dan pelayanan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Januari 2022: Saatnya Berubah
Yesus dalam perjalanan bersama para murid, memberikan perspektif baru terhadap hukum hari Sabat.
Bahwasannya keselamatan dan hidup manusia lebih utama dari pemberlakuan hukum itu sendiri.
Dalam terang pikir demikian, maka tindakan Daud dan para pengikutnya yang kekurangan dan kelaparan dipahami dan diizinkan Abyatar - Imam Agung saat itu, untuk masuk Rumah Allah dan makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam.
Imam Agung Abyatar memahami konteks keterbatasan dan kelaparan sebagai tantangan dan kesempatan untuk memberi berkat dan menolong mereka yang terancam hidup.
Bagi Abyatar kesehatan, kebaikan dan keselamatan Daud dan para pengikutnya jauh lebih utama daripada larangan yang berlaku saat itu.
Demikian juga setiap niat, cara dan perbuatan baik yang menghadirkan kebaikan dan keselamatan bagi manusia, termasuk pada hari Sabat diperkenankan Tuhan. Sebab “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 14 Januari 2022: Suara Sang Kekasih