Berita Nasional
Dosen UNJ Diteror Pasca Melaporkan 2 Anak Jokowi ke KPK, Begni Modus Yang DIlancarkan Oknum Pelaku
Pasca melaporkan dua putra Presiden Jokowi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ubedilah Badrun ternyata langsung diteror oknum tertentu.
POS-KUPANG.COM - Pasca melaporkan dua putra Presiden Jokowi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ubedilah Badrun ternyata langsung diteror oknum tertentu.
Belum diketahui siapa oknum yang melancarkan teror kepadanya. Namun Ubed mengaku tak takut akan hal tersebut.
Ia mengatakan, ancaman kepadanya itu melalui media sosial juga langsung ke kediamannya.
Meski demikian, tindakan pengancaman itu ditanggapi secara santai oleh aktivis reformasi 1998 itu.
"Narasi ancaman muncul di medsos dengan bahasa yang sarkastis, tapi saya respon baik-baik saja," kata Badrun kepada Tribunnews.com, Minggu 16 Januari 2022.
Adapun bentuk teror psikologis yang dialami Badrun diantaranya kontak yang tak dikenalinya kerap menghubungi dia hingga ada orang tak dikenal yang diduga mengintai kediamannya.
"Kontak yang tidak dikenal memang ada yang menghubungi saya di malam hari, saya tidak pernah mengangkatnya. Semoga bukan dalam rangka meneror," beber Badrun.
Baca juga: Gibran Minta Jokowi Mania Tidak Laporkan Ubedilah Badrun ke Polisi, Lebih Baik Fokus Kerja
"Dua hari lalu memang ada orang yang tidak dikenal dan tidak pernah terlihat sepanjang saya tinggal 13 tahun lebih di sini."
"Orang itu menggunakan kendaraan roda dua dan duduk di tempat istirahat lapangan basket. Terlihat mengamati rumah sekitar 20 menit."
"Kehadiran sopir tetangga ke lokasi itu membuat oknum yang bersangkutan buru-buru pergi dari lokasi duduknya. Selebihnya wallahua'lam," tukasnya.
Meski ada beberapa kejanggalan yang ia alami setelah melaporkan putra presiden ke KPK, Badrun berharap hal itu bukan bagian dari ancaman.
Ia tetap berpikir positif dan menyatakan bahwa kondisinya saat ini baik-baik saja.
"Semoga motifnya bukan dalam rangka teror psikologis, saya positive thinking saja bahwa itu semua jauh dari motif teror. Alhamdulillah saya saat ini baik baik saja," tutup Badrun.
Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengungkapkan bahwa teror tersebut dialami sesaat setelah melaporkan kasus itu ke KPK.
Sedangkan hari-hari sebelumnya, tak ada sama sekali tekanan psikologis seperti yang dialaminya saat ini.