Sumpah Ahok Benar-Benar Nyata Padahal Dulu Dianggap Biasa, Nitizen Cemas: Tolong Akhiri Semua Ini

POS-KUPANG.COM - Nama sosok yang satu ini seakan sudah identik dengan jabatan Gubernur Jakarta.

Buktinya, meski tak lagi mengemban jabatan itu, namun tak sedikit orang yang saat ini masih merindukan kepemimpinannya.

Dialah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini mengemban tugas sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Ketenaran nama Mantan Gubernur DKI Jakarta ini sekarang 'hidup' kembali.

Hal tersebut bukan karena gebrakannya pada pekerjaan yang dijalankan sebagai Komisaris Utama Pertamina, tapi hal yang dulunya pernah ia katakan.

Saat itu, Ahok duduk di kursi pesakitan karena dijerat kasus penodaan agama tahun 2017 silam.

Baca juga: Sifat Asli Ahok Diungkap Puput Nastiti Devi, Ternyata eks Veronica Tan Bisa Marah di Rumah

Dalam sidang kasus yang dihadapinya, Ahok melontarkan sejumlah pernyataan. Dan, pernyataannya itu kini viral kembali.

Netizen seakan terus menyoroti pengakuan atau ucapan Ahok dalam sidang kasus penodaan agama itu.

Ada pun kalimat yang dilontarkan Ahok saat sedang menghadapi kasus tersebut, adalah sebagai berikut.

"Percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan yang Maha kuasa, Maha Esa. Saya akan buktikan satu per satu dipermalukan. Terima kasih."

Itulah ucapan penutup Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada tahun 2017 silam.

Pernyataan itu ia lontarkan sebelum ia dijebloskan ke penjara atas tudingan pencemaran agama.

Pernyataan itulah yang kemudian dihubung-hubungkan dengan pernyataan resmi pemerintahan Jokowi yang melarang aktivitas Front Pembela Islam di wilayah hukum NKRI.

Dikutip dari kompas.com, pernyataan keras Ahok tak hanya ditujukan kepada Pemimpin FPI Rizieq Shihab tapi juga ditujukan kepada Ketua MUI saat itu, KH Maruf Amin.

Kala itu Habib Rizieq Shihab dan KH Maruf Amin menjadi saksi di persidangan kasus dugaan penistaan agama yang mendudukkan Suami Puput Nastiti Devi itu di kursi pesakitan.

Baca juga: Dugaan 7 Kasus Korupsi Ahok, Adhie M Masardi Laporkan Mantan Suami Veronica Tan ke KPK

Saat itu, Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keberatan dengan sejumlah kesaksian Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

Pertama, dia merasa keberatan karena disebut menghina ulama dengan perkataannya.

"Saya juga keberatan warga Kepulauan Seribu disebut takut. Warga Pulau seribu ketawa-ketawa. Saya kemarin ke sana keliling enam pulau diterima dengan baik," ujar Basuki atau Ahok dalam persidangan di Kementerian Pertanian, Ragunan, Selasa 30 Januari 2017.

Ungkapan Ahok Viral kembali

Nama Ahok trending saat Akun Twitter 'Capres Abadi' mengunggah terkait hal tersebut.

Unggahan akun 'Capres Abadi' itu berisi suara rekaman Ahok ketika dirinya divonis hukuman.

"Pak Basuki bisa dicabut gak ucapan ini, kasihan mereka sedang menuai apa yang Anda ucapkan dulu.

Gusti mboten sare dan itu nyata sekali pak," tulis unggahan cuitan Twitter 'Capres Abadi'.

Pengakuan dalam rekaman terdengar suara Ahok itu berbunyi,

Baca juga: PDIP Sebut Ahok Cocok Pimpin DKI Jakarta Pasca Anies Baswedan, Kini Tunggu Sikap Megawati, Benarkah?

bahwa satu per satu orang yang menzalimi dirinya akan dipermalukan, karena mereka melawan Yang Maha Kuasa.

"Dan percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa,

Yang Maha Esa, dan saya akan buktikan satu per satu dipermalukan nanti. Terima kasih," ucap Ahok.

Sebagaimana diketahui, vonis hukuman Ahok dibacakan pada 9 Mei 2017.

Ahok divonis bersalah dalam kasus penodaan agama.

Sementara itu, netizen lainnya, akun @AirinNzBergincu meminta kepada Ahok untuk menyudahi sumpah ucapan dalam sidang kala itu.

Baca juga: Disebut Bakal Diusung PDI-P di Pilkada DKI Jakarta 2024, Ahok BTP Akhirnya Buka Suara

"Tolong sampaikan kepada Ahok untuk menyudahi sumpahnya!" pintanya.

Pernyataan Ahok itu pun menjadi buah bibir dan sorotan publik hingga kini. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: Sumpah Ahok Kembali Viral: 'Percayalah, Kalau Anda Menzalimi Saya, Satu per Satu Dipermalukan Nanti'