Timor Leste
Lima Meninggal, 288 Kasus Demam Berdarah Dengue Terjadi di Timor Leste
Wabah ini bermula pada Januari lalu ketika pemerintah sedang berkonsentrasi memerangi COVID-19, kasus DBD terus meningkat.
Seruan UNDP
Perwakilan United Nations Development Program (UNDP) Timor Leste, Munkhtuya Altangerel mengatakan lingkungan yang bersih mudah untuk mencegah penyakit demam berdarah.
Oleh karena itu, UNDP bekerjasama dengan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.
“Penyakit DBD menyebar melalui genangan air dan lingkungan yang tidak bersih. Karena itu setiap orang dituntut untuk memastikan lingkungan bersih dan mudah untuk mencegah DBD. Untuk itu UNDP terus memprioritaskan kegiatan bersih-bersih dan melestarikan lingkungan bersih untuk menghindari penyebaran penyakit DBD ke masyarakat di sekitarnya.”
“Tindakan kolektif masyarakat adalah yang paling penting dan UNDP memutuskan untuk bekerja dengan masyarakat pada awal 2022,” kata Munktuya Altangerel kepada Tatoli di Kantornya, perumahan PBB di Caicoli Dili.
Setelah negara itu dilanda banjir bandang pada 4 April 2021, UNDP telah bekerja sama dengan Sekretaris Negara Lingkungan Hidup untuk melakukan kegiatan pembersihan lingkungan di 45 desa di Dili, menambahkan bahwa kegiatan ini akan berlanjut pada tahun 2022 untuk membantu Pemerintah mencegah penyebaran DBD lebih lanjut.
“Pada tahun 2022, UNDP akan melanjutkan kegiatan pembersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran demam berdarah lebih lanjut ke masyarakat dan membantu pemerintah Timor Leste dalam memerangi masalah demam berdarah di Timor-Leste,” katanya.
Baca juga: Australia Danai Timor Leste dan Papua Nugini dalam Pertempuran Melawan ASF
Munktuya menjelaskan bahwa selama pelaksanaan program bersih lingkungan, UNDP telah menyediakan peralatan dan bahan untuk kebersihan lingkungan dan melibatkan banyak anak muda dalam kegiatan ini.
“UNDP telah mengerahkan lebih dari 5.400 orang untuk membersihkan jembatan, genangan air, dan drainase untuk menghancurkan tempat berkembang biak nyamuk,” katanya.
Menurut Altangerel, langkah lain untuk memastikan lingkungan yang sehat dan bersih adalah membuat undang-undang yang mengatur masyarakat untuk membuang sampah dengan benar dan memberikan pelatihan tentang lingkungan hijau kepada generasi muda.
“Pemuda perlu lebih banyak pelatihan dan juga pemerintah perlu membuat undang-undang tentang lingkungan hijau,” katanya.
Baca juga: Pendapat Xanana Gusmao tentang Timor Leste Saat Ini: Beberapa Negara Lebih Buruk dari Kami
Ia juga menambahkan bahwa UNDP bermaksud untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan tentang lingkungan dan pengelolaan sampah kepada masyarakat di Dili, mengingat Dili adalah tempat yang paling terkena dampak DBD.
Munkhtuya mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengamalkan 3R, Reuse, Recycle, Redeveloping sampah plastik.
Sumber: tatoli.tl