Laut China Selatan

Jepang Disebut Dukung Operasi Kebebasan Navigasi Amerika Serikat di Sekitar Laut China Selatan

Tidak semua negara anggota PBB telah meratifikasi konvensi tersebut, terutama Amerika Serikat belum menandatangani atau meratifikasi konvensi tersebut

Editor: Gordy Donofan
TRIBUNEWS.COM/HO FOTO ANGKATAN LAUT AMERIKA SERIKAT
KAPAL - Kapal suplai Angkatan Laut AS Alan Shepard yang melakukan operasi navigasi bebas di Selat Tsushima. 

Pada bulan Maret dan Agustus, dikatakan bahwa "perairan teritorial" berdasarkan klaim China tidak berlayar.
Itu dilakukan selama pelatihan bersama dengan Angkatan Laut negara lain dan ketika bolak-balik antara kapal pengawal yang dikirim ke Timur Tengah.

Laut Cina Selatan adalah jalur laut penting (sea line of communication) untuk transportasi sumber daya minyak bumi, dan merupakan rute yang sangat diperlukan bagi militer AS untuk dikerahkan ke Samudra Hindia dan Timur Tengah.

Sejak 2014, China secara sepihak mengklaim kepentingan setelah menjadikan setiap terumbu di Kepulauan Spratly menjadi pulau buatan.

Kepulauan Spratly juga telah mengembangkan landasan pacu kelas 3.000 meter dan menjadikannya sebagai pangkalan militer laut China saat ini.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Berita Laut China Selatan Lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jepang Dukung Operasi Kebebasan Navigasi AS ke Sekitar Laut China Selatan 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved