Pembunuhan Ibu dan Anak

Begini Cara Kerja Lie Detector, Alat Pendeteksi Kebohongan Randi Badjideh dan Istri

Lie Detector adalah sebuah mesin poligraf yang dirancang dengan sensor khusus guna mendeteksi kebohongan pada manusia.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Tersangka pembunuhan ibu dan anak di Kota Kupang, Randi Badjideh (baju orange) menjalani rekonstruksi. 

Sehingga, sensor dapat mendeteksi apabila ada perubahan yang abnormal dari tubuh Anda. Hasil tracking mengenai tubuh Anda pun akan langsung tertera pada sebuah kertas grafis.

Baca juga: Ashanty Pucat Lihat Anang Hermansyah Alami Pendarahan di Bagian Kepala, Imbas Tranplantasi Gak Kuat

Lie Detector memiliki tiga jenis sensor

Pertama, Sensor Pneumonograph. Berfungsi mendeteksi detak napas yang ditempel di dada dan perut. Sensor ini berkerja ketika ada kontraksi di otot dan udara di dalam tubuh.

Kedua, Blood Pressure Cuff. Sensor ini fungsinya untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan darah dan detak jantung.

Cara kerja alat Lie Detector.
Cara kerja alat Lie Detector. (SHUTTERSTOCK)

Sensor kabel ini ditempelkan pada bagian lengan. Cara kerjanya dideteksi lewat suara denyut jantung atau aliran darah.

Ketiga, Sensor Skin Resistance. Fungsinya untuk melihat dan mendeteksi keringat yang ada di tangan.

Baca juga: Usung Dua Peti Mayat ke DPRD NTT, Aliansi Tuntut Keadilan Bagi Astri Lael

Kabel sensor ini umumnya juga ditemplekan pada jari-jari tangan, sehingga tahu seberapa banyak keringat yang keluar ketika seseorang sdang dalam keadaan terpojok dan berbohong.

Meskipun fungsinya terlihat sudah optimal, ternyata masih belum bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Penyebabnya adalah karena yang dideteksi merupakan perubahan psikologi, apabila yang sedang ditanya memang sedang tidak fokus atau terkejut secara tak sadar, maka bisa saja dideteksi sebagai sebuah kebohangan.

Apakah efektif hasil uji Lie Detector? Dilansir dari https://hellosehat.com, dijelaskan bahwa pemeriksaan melalui Lie Detector umumnya akurat hingga 90 persen.

Baca juga: Temui Kapolda Irjen Setyo, Pimpinan DPRD NTT Minta Usut Tuntas Kasus Astri Lael

Tapi ini belum tentu berlaku untuk semua kasus. Pasalnya, alat ini hanya memonitor dan menunjukkan reaksi perubahan psikologis ketika Anda mengucapkan sesuatu.

Gelagat fisik dan tanda-tanda "aneh" yang seringnya menandakan orang sedang berbohong, seperti gagap, berkeringat, atau gerak bola mata yang tidak fokus tidak selalu menjadi petunjuk kebohongan.

Karakteristik ini mungkin saja menandakan Anda sedang gugup, stres, atau merasa tidak nyaman dalam suatu kondisi tertentu.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Astri dan Lael, Banmus DPRD NTT Agendakan Pertemuan dengan Kapolda NTT

Dalam hal ini, menjadi "obyek" penelitian. Pada umumnya tiap orang punya gaya bicara yang beragam, belum lagi memperhitungkan kelihaian orang-orang untuk menutupi kebohongan.

Disampaikan bahwa mendeteksi kebohongan bukanlah tugas yang mudah, bahkan cenderung tidak bisa dilakukan dengan mata telanjang. (*/aca)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved