Berita Nasional

Risma Dapat Sinyal Gantikan Anies Baswedan, Sekjen PDIP Ungkap Fakta Tentang Perubahan Surabaya

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri diprediksi bakal mempertaruhkan reputasi partainya dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2024 mendatang.

Editor: Frans Krowin
Foto/Ricko Wawo/
RISMA DI ADONARA - Tri Rismaharini saat berada di Desa Amakaka, memantau Posko Pengungsian Puskesmas Waipukang, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata Jumat 9 April 2021 lalu. 

"Itu hal yang bagus karena dengan merawat kota menjadi bersih dan sehat, bukankah ini tanggung jawab kita sebagai warga bangsa. Apa yang sudah dilakukan Bu Risma menjadi bagian kurikulum dalam sekolah partai agar merawat lingkungan, menanam pohon, membangun taman kota, membersihkan sungai, merupakan bagian politik sehari-hari yang harus dijalankan oleh setiap anggota partai," ungkap dia.

Baca juga: Ahok Ingin Jadi Guru di PDIP, Sekjen PDIP Ungkap Fakta Ini: Jakarta Butuh Pemimpin Seperti BTP

Lalu bagaimana dengan peluang Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta?

Untuk saat ini Hasto mengatakan Gibran masih akan terus memimpin Solo dan perlu menunjukkan kinerja kepemimpinannya terlebih dahulu.

"Kalau Mas Gibran kan satu periode belum sehingga Mas Gibran harus menunjukkan kualitas kepemimpinannya dalam mengubah Kota Surakarta," ujarnya.

Hasto menyebut Gibran sebagai Wali Kota Solo juga harus membuktikan kepemimpinan yang ideologis dan mengedepankan kultur Nusantara agar dia masuk pertimbangan partai sebagai cagub DKI.

Putra Presiden Jokowi itu juga dinilai harus mampu membawa perubahan secara sistemik di Kota Solo.

Hasto menyebut belum mengadakan pertemuan dengan kandidat yang akan maju di kontestasi Pilgub DKI 2024.

Namun PDIP telah memberi mandat kepada mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat untuk merumuskan skala prioritas dan menakar persoalan di Ibu Kota.

"Belum, belum ada, tetapi karena kita juga Pak Djarot misalnya, itu punya pengalaman sebagai gubernur Jakarta, tentu saja Pak Djarot juga ditugaskan untuk ikut merumuskan skala prioritas buat Jakarta itu seperti apa, ini yang ingin dilakukan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto.

Baca juga: Gibran, Risma dan Azwar Anas Berpeluang Diusung Jadi Gubernur DKI Jakarta, Benarkah? Simak Ini

"Kemudian Pak Djarot kan punya pengalaman-pengalaman di dalam me-manage Jakarta, sehingga tahu akar persoalan di Jakarta itu seperti apa," imbuhnya.

Hasto mengatakan Djarot juga diberi tugas merancang apa saja yang bisa dilakukan agar warga Jakarta bisa bahagia.

Jangan sampai, kata Hasto, ikon mengenai Jakarta hanya fokus pada gedung-gedung mewah pencakar langit.

"Maka Pak Djarot juga ditugaskan untuk merancang bagaimana Jakarta ke depan agar kehidupan di Jakarta itu betul-betul menjadi bagian dari kebanggaan kita, bukan karena gedung-gedung megahnya, tetapi ada hal yang lebih hakiki dari itu, tentang kebahagiaan warganya, tentang lingkungannya yang indah dan asri, tentang kebudayaan itulah yang akan ditonjolkan oleh PDI Perjuangan," tuturnya.

Hasto menekankan bahwa Pilkada 2024 akan diserahkan pada rakyat sebagai pemilih.

Sebagai salah satu partai politik, PDI-P hanya mampu memberikan sejumlah tawaran tokoh-tokoh kader partainya yang layak menjadi calon pemimpin di Ibu Kota negara tersebut.

Baca juga: Beredar Video Mensos Risma Marah Sebut Kata Tembak Sosok Ini Minta Jokowi Tegur Risma: Tolonglah

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved