Berita Nasional
Ahok Ingin Jadi Guru di PDIP, Sekjen PDIP Ungkap Fakta Ini: Jakarta Butuh Pemimpin Seperti BTP
Walau masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta masih sampai Oktober 2022, namun sejumlah nama mulai menggelinding terkait figur pasca Anies Baswedan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Walau masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta masih sampai Oktober 2022 mendatang, namun saat ini sejumlah nama mulai menggelinding terkait kepemimpinan pasca Anies Baswedan.
Nama-nama yang disebut bukan terkait sosok yang bakal menjadi Penjabat Pengganti Anies Baswedan tapi lebih pada figur yang akan memimpin ibu kota negara itu dalam lima tahun berikutnya.
Salah satu figur yang disebut, adalah Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok. Suami Puput Nastiti Devi itu dinilai tepat untuk DKI Jakarta.
Terkait aspirasi tentang Ahok yang berpeluang maju menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta pasca Anies Baswedan, Sekjen PDIP mengungkap fakta yang mengejutkan.
Hasto Kristiyanto mengatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2014 - 2017.
Baca juga: Komentar Ahok Saat Tahu Dirinya Dilaporkan ke KPK Atas Tujuh Kasus Dugaan Korupsi
Hingga saat ini, kata Hasto, PDI-P belum menentukan nama yang diusung pada Pilkada DKI 2024.
Partai pemenang Pemilu 2019 tersebut, lanjut Hasto, masih fokus pada beberapa hal yang menjadi prioritas.
Namun demikian, kata Hasto, dirinya mengaku pernah berbincang-bincang dengan Ahok.
Dalam pembicaraan tersebut, ungkap Hasto, Ahok lebih ingin mengajar kader PDI-P.
"Beliau ingin menjadi seorang guru dengan keliling ke seluruh wilayah sebagai kader PDI-P," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta, Jumat (7/1/2022).

Menurut Hasto, Ahok ingin mengajar seluruh kader PDI-P di seluruh Indonesia terkait kepemimpinan.
Adapun kepemimpinan yang dimaksud Ahok yang akan ditransformasikan kepada para kader PDIP, adalah keberanian menghadapi risiko.
Mendengar itu, Hasto menilai bahwa kepemimpinan yang dimaksud sangat cocok untuk karakter wilayah Jakarta.
"Kepemimpinan yang membangun Jakarta yang dengan tegas, tanpa kompromi. Memang itu karakter yang diperlukan untuk memimpin Jakarta," jelasnya.
Hasto menekankan, Jakarta memerlukan sosok pemimpin yang berani dan tegas. Pemimpin seperti itu, kata dia, ketika seseorang berani membongkar berbagai hal yang merugikan kepentingan rakyat.
Baca juga: PNPK Laporkan Ahok ke KPK atas Dugaan Kasus Korupsi, Begini Reaksi Mantan Veronica Tan