Pilpres 2024
Update Hasil Survei: Mayoritas Masyarakat Tolak Jokowi 3 Periode
Mayoritas responden juga menolak isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Terkait survei Capres dan Cawapres yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia, dominan responden atau masyarakat sebenarnya masih memilih Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi Presiden RI mendatang.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, mekanisme yang dilakukan pihaknya untuk survei ini yakni dengan menerapkan simulasi Top of Mind atau masyarakat diminta memilih tanpa disajikan nama kandidat.
"Terlepas dari penerapan masa jabatan Presiden, dalam simulasi Top Of Mind, masyarakat diminta memilih presiden mendatang, hasilnya Jokowi masih menempati posisi paling atas," kata Burhanuddin.
Baca juga: Survei Terbaru Indikator Politik: Anies Baswedan Cawapres Terfavorit, Bagaimana Prabowo dan Ganjar?
Jokowi mendapati 20,8 persen; disusul Prabowo Subianto 13,1 persen; Ganjar Pranowo 8,9 persen dan Anies Baswedan 8,7 persen.
Dalam grafiknya, jumlah pemilih Jokowi dalam simulasi Top of Mind ini terus meningkat sejak September 2021 hingga Desember 2021.
"Setelah dilanda (Covid-19 varian) Delta pada September, jumlah pemilih Jokowi terus meningkat hingga di angka 20,8 persen," ucap Burhanuddin.
Baca juga: Calon Gubernur DKI Jakarta Versi PDI-P, Risma Sudah Teruji, Gibran Jokowi Belum Terbukti
Namun demikian, pada saat yang sama mayoritas responden juga menolak isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Dalam pertanyaan umum tanpa menyebut nama presiden, mayoritas masyarakat menolak wacana ini.
"Mayoritas kurang atau tidak setuju sama sekali, 56,8 persen, dan setuju dan sangat setuju 38,6 persen" kata Burhanuddin.
Begitu juga saat spesifik disebut Presiden Jokowi, mayoritas masyarakat menolak mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjabat presiden 3 periode.
Total 55,5 persen responden menolak hal tersebut. Sedangkan yang setuju hanya 40 persen.
Baca juga: Bangun Pabrik Semen Timor di Bolok, China Investasi Rp 5,2 Triliun
Indikator kemudian menjelaskan soal bagaimana jika masa jabatan Jokowi diperpanjang hingga 2027 agar penanganan Covid-19 berjalan optimal. Hasilnya, masyarakat tetap menolak wacana itu. "Mayoritas kurang atau tidak setuju sama sekali 56 persen," ucap Burhanuddin.
Sementara itu dari pemetaan yang dilakukan Indikator berdasarkan demografi, terungkap bahwa berdasarkan gender, perempuan lebih condong mendukung perpanjangan masa jabatan Jokowi meski mayoritas menolak.
Rinciannya, 41,6 persen setuju dan 52,8 persen menolak. Sementara laki-laki tidak setuju perpanjangan masa jabatan Jokowi dengan rincian 58,2 persen menolak dan 38,4 pesen setuju.
Baca juga: Pemkab Kupang Telah Keluarkan Izin Pembangunan Pabrik Semen Timor
Baca juga: DPRD Kabupaten Kupang Dukung Kehadiran Pabrik Semen Timor
Kemudian berdasarkan lokasi, mayoritas masyarakat perkotaan lebih condong menolak Jokowi menjabat 3 periode yakni sebesar 63,7 persen. Lalu masyarakat di pedesaan 47,5 persen menolak Jokowi 3 periode.
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 16 sampai 11 Desember 2021, melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak.
Adapun respondennya adalah warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Margin of error survei ini diperkirakan sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan survei. (tribun network/riz/mam/dod)