Berita Malaka
Jembatan Alternatif Roboh, Warga Estafet Jalan Kaki di Jembatan Merah-Putih Benenai
Kendaraan dari arah barat seperti dari Kupang dan beberapa kecamatan di sekitaran Benenai termasuk dari Betun, Ibu kota Malaka
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, BETUN -- Banjir kiriman dari wilayah hulu terutama dari Kabupaten TTS, TTU dan Belu, berdampak serius pada jembatan alternatif yang dibangun pasca robohnya jembatan utama di DAS Benanai di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Gerusan banjir yang cukup deras menyebabkan pengaman badan jembatan alternatif yang terbuat dari bronjong miring dan roboh, sehingga kendaraan roda empat maupun enam atau sejenisnya tidak bisa melintas.
Untuk mobilisasi orang tetap berjalan normal walaupun dengan berjalan kaki estafet di atas jembatan utama yang kini dicat warna Merah-Putih yang masih dalam proses pengerjaan oleh PT WIKA selaku kontraktor pelaksana.
Pantauan Pos-Kupang, jembatan altenatif yang dibangun PT.WIKA selaku kontraktor pelaksana pembangunan jembatan utama Benenai saat ini tidak bisa dipergunakan lagi. Jebolnya jembatan alternatif ini mencapai puncak pada Rabu 5 Januari 2022.
Baca juga: Wabup Malaka Apresiasi Capaian Kinerja UPT Penda NTT Wilayah Malaka
Hujan deras sehari penuh menyebabkan bronjong penyangga jembatan darurat roboh sehingga arus kendaraan baik roda dua, roda empat maupun roda enam macet total termasuk pejalan kaki.
Kendaraan dari arah barat seperti dari Kupang dan beberapa kecamatan di sekitaran Benenai termasuk dari Betun, Ibu kota Malaka tidak bisa melintas.
Pemilik Kendaraan menurunkan penumpang di pinggir jembatan kemudian estafet dengan berjalan kaki melintasi jembatan utama yang sedang dalam pengerjaan untuk melanjutkan perjalanan kembali.
" Harapan kami selaku pengguna jalan agar pemerintah dan pihak kontraktor yang mengerjakan jembatan utama bisa segera tuntaskan agar warga bisa gunakan. Kita tidak bisa salahkan siapapun karena ini bencana alam tapi syukur jembatan utama masih bisa digunakan untuk warga melintas walau harus bersusah payah," ujar Herminus Klau, warga Desa Kakaniuk.
Baca juga: DPC Demokrat Malaka Hormati Keputusan DPP Penetapan Leo Lelo
Pada Senin 3 Januari 2022), Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H,MH setelah menerima laporan tentang kondisi jembatan alternatif yang terancam roboh itu, langsung turun ke lokasi.
Dikatakan Simon, banjir kiriman dari daerah hulu Sungai Benenai akibat curah hujan dengan volume yang cukup tinggi sejak Minggu 2 Januari 2022.
Akibatnya jembatan alternatif Benenai di Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman mengalami kemiringan yang cukup tajam.
Dampaknya, jalur jembatan alternatif ini hanya bisa dilewati manusia, kendaraan roda dua dan sejenisnya. Sementara kendaraan roda empat harus parkir di bibir sungai sambil menunggu waktu, kapan bisa melintas.
Baca juga: Belum Capai 70 Persen Vaksinasi, Bupati Malaka Gelar Rapat Sinkronisasi Data
"Saya datang untuk melihat dari dekat kondisi jalan dan jembatan alternatif. Karena sesuai laporan yang saya terima sejak dini hari tadi, jalan di sisi Timur tergerus air akibat kiriman dari daerah hulu sungai," kata Bupati Simon.