Kisruh Demokrat NTT
Ketua DPD Partai Demokrat NTT Ditetapkan, Leonardus Lelo Sebut Aksi Demonstrasi Hanya Riak Kecil
Ketua DPD Partai Demokrat NTT Ditetapkan, Leonardus Lelo Sebut Aksi Demonstrasi Hanya Riak Kecil
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Leonardus Lelo menyebut aksi demonstrasi yang berlangsung pasca putusan DPP soal ketua DPD Partai Demokrat, hanyalah riak kecil dan merupakan dinamika yang biasa terjadi.
Hal itu dikatakan, Leo Lelo menanggapi informasi adanya aksi demonstrasi yang digelar pada Selasa 4 Januari 2021. Leo menyampaikan tanggapannya di Hotel Neo Aston Kupang saat menggelar konferensi pers, dihari yang sama.
Ia menjelaskan, perlu diketahui di Partai manapun, termasuk partai Demokrat juga mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi, juga Juklak dan Juknis yang harus dijalankan.
Pada anggaran dasar yang ditetapkan Kemenkumham pada tahun 2020, juga pada peraturan organisasi yang ada. Syarat untuk menjadi calon ketua DPD adalah 30 persen dari total DPC yang ada.
Leo Lelo mengajak semua kader untuk memahami dan mempunyai upaya untuk bergandengan tangan membesarkan partai Demokrat di NTT.
Terpisah, puluhan massa mengaku sebagai simpatisan partai Demokrat mendukung Jefri Riwu Kore (Jeriko) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPD Partai Demokrat NTT.
Masa aksi bergerak dari taman Tegepe, Wali Kota Kupang menuju ke lokasi aksi. Tiba di lokasi, masa aksi mengeluarkan sejumlah atribut partai Demokrat lalu di bakar persis di depan kantor DPD.
Aksi yang tidak berlangsung lama itu, mendapat pengawalan dari aparat kepolisian Resort Kupang Kota. Selain itu, massa aksi juga merangsek masuk ke dalam kantor DPD dan mengambil sejumlah bendera Demokrat dalam karung.
Semua atribut yang ada di Kantor DPD Demokrat, dirobek dan dibakar aksi massa. Bahkan, bendera bergambar ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono juga turut dibakar masa.
Aksi itu tidak berlangsung lama, pihaknya lalu membubarkan diri setelah membacakan cerita pernyataan sikap. (*)