Berita Ende

Jenazah Nelayan Pulau Ende Berhasil Dievakuasi dari Dasar Laut

Jenazah Mursalim Bima (36) seorang nelayan, warga Dusun Paribajo II, Desa Redorori, Pulau Ende, berhasil dievakuasi dari dasar laut

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Polsek Pulau Ende untuk POS-KUPANG.COM
Evakuasi jenazah di Pulau Ende, Minggu 2 Januari 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, ENDE - Jenazah Mursalim Bima (36) seorang nelayan, warga Dusun Paribajo II, Desa Redorori, Pulau Ende, berhasil dievakuasi dari dasar laut, Minggu 2 Januari 2022.

Aparat Polsek Pulau Ende, saat evakuasi korban, mengunakan perahu milik nelayan setempat. Jarak titik evakuasi dari bibir pantai Paribajo, sekitar 300 Meter.

Tim evakuasi dibawah komando, Ipda Kamaludin, Kapolsek Pulau Ende, tidak menemukan adanya tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban.

Untuk memperlancar proses evakuasi, Ipda Kamaludin, harus berenang. Pasalnya, tubuh korban terlilit tali nilon yang terhubung dengan perahu milik korban.

Korban sudah dimakamkan dan pihak keluarga, terutama istri dan anak menerima dengan ikhlas kematian korban.

Ipda Kamaludin, kepada POS-KUPANG.COM, menerangkan, korban pertama kali ditemukan oleh rekan korban yakni Ardin Abubekar dan Abdulahsikka pagi tadi.

Ardin dan Abdullah, kata Ipda Kamaludin, menemukan Mursalim di dasar laut, Paribajo dalam kondisi tak bernyawa.

"Korban dalam posisi tengkurap dan terliit tali nilon yang terhubung dengan perahu milik korban," kata Ipda Kamaludin.

Setelah mendapat informasi dari warga dan Pemerintah desa setempat, aparat Polsek Pulau Ende, dibawah komando Ipda Kamaludin, langsung bergerak untuk evakuasi korban. 

Terkait kronologi kejadian, Ipda Kamaludin menguraikan, sekitar pukul 01.00 wita dini hari, Ardin Abubekar, sempat duduk bercerita dengan korban di Pantai Paribajo.

Sejam kemudian, korban pamit untuk melaut (mencari ikan dengan cara menyelam, memanah ikan), menggunakan sampan jenis fiber milik korban.

Keduanya lalu berpisah, Ardin pulang ke rumah. Paginya, Ardin kembali ke Pantai Paribajo, dan menemukan korban belum kembali ke pesisir pantai.

Ardin lalu memanggil Abdulah Sikka untuk bersama - sama mencari korban. Mereka menemukan sampan milik korban di tengah laut, berjarak kurang lebih 300 Meter dari bibir pantai.

Abdullah lalu mendekati sampan milik korban dengan menggunakan gabus dan melihat korban berada di dasar laut dalam posisi tengkurap.

Hasil pemeriksaan fisik luar (Visum Et Repertum) oleh perawat/dokter Puskesmas Achmad Yani, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Istri, anak dan keluarga korban menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban sebagai musibah dan bersedia membuat pernyataan menolak untuk diotopsi terhadap jenazah korban," jelasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved