Berita Internasional
Muslim Rohingya Tiba di Pelabuhan Indonesia Setelah Berbulan-bulan di Laut dengan Kapal yang Rusak
Perahu kayu rusak yang membawa 120 pengungsi ditarik oleh kapal angkatan laut ke pelabuhan laut Aceh Utara, kata para pejabat.
Muslim Rohingya Tiba di Pelabuhan Indonesia Setelah Berbulan-bulan di Laut dengan Kapal yang Rusak
Perahu kayu rusak yang membawa 120 pengungsi ditarik oleh kapal angkatan laut ke pelabuhan laut Aceh Utara, kata para pejabat.
POS-KUPANG.COM - Sekelompok 120 Muslim Rohingya telah turun dari kapal yang telah hanyut selama berhari-hari di lepas pantai provinsi paling utara di Indonesia, Aceh, dan ditarik oleh kapal angkatan laut ke pelabuhan, kata para pejabat.
Perahu kayu para pengungsi dilaporkan bocor dan mesinnya rusak. Upaya penyelamatan penumpangnya, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dimulai setelah pemerintah Indonesia pada Rabu mengatakan akan mengizinkan mereka berlabuh karena kondisi di kapal sangat parah.
Kapal yang rusak itu ditarik oleh kapal angkatan laut Kamis pagi dari lokasinya sekitar 85 kilometer di lepas pantai Bireuen, sebuah kabupaten di Aceh, menuju pelabuhan Krueng Geukueh di Lhokseumawe, sebuah kota pesisir di kabupaten Aceh Utara, kata angkatan laut barat juru bicara komando armada Kolonel La Ode M Holib pada hari Jumat.
Gelombang tinggi dan cuaca buruk menghambat operasi penyelamatan, dan kapal angkatan laut bergerak dengan kecepatan 5 knot (5,7 mil) per jam untuk mencegah kapal yang ditarik terbalik, kata Holib. Kapal berlabuh dengan aman tepat setelah tengah malam pada hari Jumat.
Pihak berwenang menggunakan bus untuk memindahkan pengungsi Rohingya dari pelabuhan ke gudang terdekat, menyediakan tempat penampungan sementara di tengah hujan lebat.
Para pengungsi semuanya akan diuji untuk virus corona, tambah Holib.
28 hari di laut
Perahu itu pertama kali terlihat oleh nelayan setempat pada hari Minggu sekitar 96 kilometer di lepas pantai Bireuen, kata Badruddin Yunus, pemimpin komunitas nelayan suku setempat.
Dia mengatakan nelayan memberikan makanan, air dan pakaian kepada para penumpang, termasuk 60 wanita, 51 anak-anak dan sembilan pria, yang mengatakan mereka ingin pergi ke Malaysia dan telah melaut selama 28 hari sebelum mesin kapal rusak.
Video yang diperoleh The Associated Press dari angkatan laut Indonesia menunjukkan perahu kayu para pengungsi yang dipenuhi puluhan anggota komunitas etnis Rohingya mengambang di laut.
Wanita dan anak-anak di atas kapal berteriak minta tolong saat kapal angkatan laut mendekati kapal mereka, dan petugas di kapal karet mengantarkan makanan dan persediaan lain kepada mereka.
Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan siap membantu pemerintah Indonesia dan masyarakat setempat dalam mempersiapkan Rohingya, termasuk menetapkan proses karantina sesuai dengan protokol kesehatan masyarakat internasional di tengah pandemi.
Minoritas yang teraniaya