Timor Leste

Timor Leste Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Uskup Agung Desmond Tutu

Pemerintah Timor-Leste menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu

Editor: Agustinus Sape
vaticannews.va
Uskup Agung Desmond Tutu dengan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1983 

Timor Leste Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Uskup Agung Desmond Tutu

POS-KUPANG.COM - Pemerintah Timor Leste menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu, yang menyerukan penghormatan dan pengakuan atas kontribusinya pada perjuangan untuk keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia.

Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste atas nama rakyat Timor Leste, dan mereka yang merasakan kehilangan Desmond Tutu, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga, masyarakat Afrika Selatan atas meninggalnya Uskup Agung Desmond Tutu,” Kepresidenan Dewan Menteri, Fidelis Manuel Leite Magalhaes mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa 28 Desember 2021.

“Warisan Desmond Tutu akan abadi, dikenang sebagai simbol perjuangan keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia,” tambahnya.

Sebelumnya, Ratu Inggris Elizabeth II mengaku sedih atas kematian Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu. Elizabeth menyebut Tutu sebagai sosok yang tanpa lelah memperjuangkan hak asasi manusia di Afrika Selatan dan seluruh dunia.
"Saya ingat dengan kasih sayang pertemuan saya dengan dia dan kehangatan dan humornya yang luar biasa," katanya dalam sebuah pernyataan," katanya dikutip dari AFP, Senin 27 Desember 2021.

Elizabeth menambahkan bahwa kematiannya, "akan dirasakan oleh orang-orang Afrika Selatan, dan oleh begitu banyak orang di Inggris Raya, Irlandia Utara dan di seluruh Persemakmuran, di mana dia sangat disayangi dan dihargai."

Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Tutu adalah inspirasi bagi seluruh dunia.

"Uskup Agung Tutu adalah tokoh global yang menjulang untuk perdamaian dan inspirasi bagi generasi di seluruh dunia," kata Guterres.

“Yang Mulia Paus Fransiskus sedih mengetahui kematian Uskup Agung Desmond Tutu, dan dia menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya. Mengingat pelayanannya kepada Injil melalui promosi kesetaraan ras dan rekonsiliasi di negara asalnya Afrika Selatan, Yang Mulia menyerahkan jiwanya kepada belas kasih Tuhan Yang Mahakuasa.” — Telegram dikirim oleh sekretaris negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin.

“Kematian Uskup Agung Desmond Tutu (selalu dikenal sebagai Arch) adalah berita yang kami terima dengan kesedihan yang mendalam — tetapi juga dengan rasa terima kasih yang mendalam saat kami merenungkan hidupnya. … Cinta Arch mengubah kehidupan para politisi dan pendeta, penduduk kotapraja dan pemimpin dunia. Dunia menjadi berbeda karena pria ini.” — Uskup Agung Canterbury Justin Welby.

“Memang pohon baobab besar telah tumbang. Afrika Selatan dan gerakan demokrasi massa telah kehilangan menara kesadaran moral dan lambang kebijaksanaan.” — Kongres Nasional Afrika, partai yang berkuasa di Afrika Selatan.

“Persahabatan dan ikatan spiritual di antara kami adalah sesuatu yang kami hargai. Uskup Agung Desmond Tutu sepenuhnya mengabdikan diri untuk melayani saudara dan saudarinya demi kebaikan bersama yang lebih besar. Dia adalah seorang kemanusiaan sejati dan pembela hak asasi manusia yang berkomitmen.” — Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet di pengasingan.

“Saya sangat sedih mendengar kematian Uskup Agung Desmond Tutu. Dia adalah tokoh penting dalam perang melawan apartheid dan dalam perjuangan untuk menciptakan Afrika Selatan yang baru — dan akan dikenang karena kepemimpinan spiritualnya dan humornya yang baik.” — Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

“Tidak ada kata-kata yang lebih baik untuk menggambarkan pelayanannya selain tiga kontribusi yang dia berikan pada sebuah karya seni di The Carter Center: cinta, kebebasan, dan kasih sayang. Dia menjalankan nilai-nilainya dalam perjuangan panjang untuk mengakhiri apartheid di Afrika Selatan, dalam kepemimpinannya dalam kampanye nasional untuk kebenaran dan rekonsiliasi, dan dalam perannya sebagai warga dunia. Kehangatan dan belas kasihnya memberi kami pesan spiritual yang abadi.” — mantan Presiden AS Jimmy Carter.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved