Berita Ende

Tananua Flores Perkuat Ketahanan Pangan dan Kelestarian Lingkungan di Kabupaten Ende

Pihak Yayasan Tananua Flores berkomitmen memperkuat ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan di Kabupaten Ende

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Konferensi pers Yayasan Tananua di Pantai Mbu'u, Kabupaten Ende, Rabu 22 Desember 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, ENDE - Pihak Yayasan Tananua Flores berkomitmen memperkuat ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Tujuannya, meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat, khususnya petani.

Sehubungan dengan itu, Tananua, meluncurkan program yang akan dijalankan selama tiga tahun ke depan (2022 - 2024).

Program dengan tema 'Penghidupan di Daerah Hulu Kabupaten Ende' ini menyasar 30 desa yang tersebar di 7 Kecamatan.

Yayasan Tananua Flores sendiri merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang sudah berkiprah selama 32 tahun.

Bernardus Sambut, Direktur Yayasan Tananua, menegaskan pengelolaan sumber daya alam mesti berbasis masyarakat dan lingkungan.

Hal itu, lanjutnya, demi kesejahteraan masyarakat dan demi kelestarian lingkungan. "Jadi program Tananua dalam bingkai visi ini," ujarnya dalam konferensi di Pantai Mbu'u, Kabupaten Ende, Rabu 22 Desember 2021.

Dia mengatakan, konsep program ini, yakni, Uma (Kebun), Sa’o (Rumah), Rega (pasar). Tiga hal ini, kata dia, berkaitan erat dengan rantai ekonomi, kesejahteraan petani dalam berbagai aspek.

Pembiayaan program ini, lanjutnya, Tananua mendapatkan dukungan dana dari lembaga donor, Miserior Jerman.

Lembaga ini telah bekerjasama dengan 60 negara di dunia dan di Indonesia ada 64 Organisasi termasuk Yayasan Tananua Flores.

Hieronimus Pala, salah satu pengurus inti Tananua, menjelaskan, program terbaru Tananua, menargetkan, terwujudnya masyarakat petani yang mandiri, kokoh, sejahtera dan berkelanjutan

"Tujuan khusus dari program ini adalah penguatan ketahanan pangan, peningkatan derajat kesehatan dan kemampanan secara ekonomi," jelasnya.

Dalam program ini, lanjutnya, Tananua ingin menambah jumlah petani dampingan, yakni dari 105 menjadi 150 petani.

"Rinciannnya 25 kelompok pemula, 75 kelompok madya dan 50 kelompok mandiri," kata Hironimus.

Dalam hubungan dengan kelestarian lingkungan, kata Hironimus, Petani akan diedukasi untuk mengunakan pupuk berbahan kimia yang justru merusak tanah.

Petani akan didorong mencintai dan melestarikan pangan lokal, untuk peningkatan gizi dan kesehatan serta penopamg ekonomi sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Terkait akses pasar, Hironimus, menjelaskan, meraka juga akan mendampingi petani agar bisa menembus pasar digital. (*)

Baca Berita Ende Lainnya

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved