Berita Ngada

Sidang APBD Ngada 2021 Resmi Ditutup

secara optimal efisien dan efektif sehingga target-target utama pembangunan Kabupaten Ngada dapat tercapai.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Plt. Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Ngada, Yosep Kello. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, BAJAWA--Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada dengan agenda utama Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2021 resmi ditutup oleh Ketua DPRD Ngada di ruang sidang Paripurna DPRD Ngada, Kamis, 23 Desember 2021.

Dalam sidang tersebut antara pemerintah dan DPRD Kabupaten Ngada telah bersepakat mengenai besaran pendapatan, belanja dan pembiayaan untuk menuntaskan target utama pembangunan Kabupaten Ngada sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ngada Tahun 2021-2026.

Plt. Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Ngada, Yosep Kello dalam konferensi pers mengatakan bahwa, pemerintah dan DPRD Kabupaten Ngada telah mencermati dan membahas secara kritis hal penting yang berhubungan dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ngada tahun anggaran 2022.

Dalam sidang tersebut, antara pemerintah dan DPRD Kabupaten Ngada juga telah membahas hal-hal prinsipil yang secara keseluruhannya merupakan upaya untuk menghimpun perbagai pemikiran yang berkaitan dengan tuntutan dan harapan untuk pemenuhan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat daerah ini.

Baca juga: Kejari Ngada Tangani Tiga Kasus Korupsi Tahun 2021

Sehubungan dengan itu, dirinya menyampaikan limpah terima kasih yang tulus kepada DPRD Ngada yang terhormat atas berbagai hal yang telah dibahas terutama penilaian dan penyempurnaan tentang Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2022.

Yosep menjelaskan, pemerintah daerah Kabupaten Ngada masih memiliki sejumlah pekerjaan besar untuk menuntaskan target utama pembangunan Kabupaten Ngada sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ngada Tahun 2021-2026 yakni Tante Nela Paris yang berdasarkan filosofi Tuka, Tuku dan Teka untuk mewujudkan mimpi besar dalam membangun Ngada lima tahun kedepan, maka dituntut komitmen yang tinggi dan kesamaan pemahaman seluruh stakeholder pembangunan di Kabupaten Ngada.

Yosep mengatakan bahwa, pelaksanaan program-program strategis, berhadapan dengan input sumber daya yang terbatas terutama sumber daya finansial. Keterbatasan anggaran pembangunan ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal efisien dan efektif sehingga target-target utama pembangunan Kabupaten Ngada dapat tercapai.

"Kita perlu membangun koordinasi, baik koordinasi lintas sektor maupun koordinasi lintas sumber dana, untuk mewujudkan cita-cita pembangunan di Kabupaten Ngada," ungkapnya.

Yosep mengungkapkan, terhadap persoalan keterbatasan sumber daya finansial, Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada, melakukan satu terobosan yakni Pinjaman Daerah. Pinjaman Daerah, dilakukan untuk membiayai sejumlah program strategis dibidang pertanian dan pariwisata, serta dibidang kesehatan.

Pemerintah dan DPRD Ngada sudah membahas dan mengkaji APBD Kabupaten Ngada tahun anggaran 2022 yang merupakan kewajiban konstitusional yang kiranya dapat menjadi panduan bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan berbagai program pembangunan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat daerah kabupaten ini.

"Walaupun demikian, kebijakan anggaran tahun 2022 ini tentunya tidak dapat mengakomodir seluruh kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Ngada," jelasnya.

Yoseph menerangkan, dalam sidang tersebut, pemerintah dan DPRD Kabupaten Ngada tahun anggaran 2022 dengan rincian pendapatan sebesar Rp.799.804.709.005 yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp.62.432.618.700, pendapatan transfer sebesar Rp 706.592.850.305, dan lain-lain pendapatan daerah sebesar Rp.30.779.240.000.

Kemudian, jumlah belanja yang ditetapkan sebesar Rp 947.728.975.525 yang terdiri dari belanja operasi sebesar Rp.627.793.719.355, belanja modal sebesar Rp.149.375.676.677, belanja tidak terduga sebesar Rp.20.106.996.493, dan belanja transfer sebesar Rp 150.452.583.000.

Sementara itu, jelas Yosep, untuk penerimaan pembiayaan ditetapkan sebesar Rp.153.924.266.520 yang terdiri dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp.28.924.266.520 dan penerimaan dari pinjaman daerah sebesar Rp.125.000.000.000, dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 6.000.000.000 yang terdiri dari pembentukan dana cadangan untuk pilkada sebesar Rp. 3.000.000.000 dan penyertaan modal saerah pada PT. Bank NTT sebesar Rp 3.000.000.000.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved